Wednesday, July 03, 2013

Mantan Buruh Kini Jadi Wanita Terkaya di China


VIVAnews - Nama Zhang Xin, bos perusahaan properti SOHO, termaktub dalam daftar tujuh wanita terkaya di China versi majalah Forbes. Selain mengharumkan nama China, perusahaannya mampu membantu negara itu melangkah menuju modernisasi arsitektur.

Menurut catatan Forbes, kekayaan Zhang mencapai US$3,6 juta atau setara Rp35,7 triliun. Jauh lebih besar daripada kekayaan Oprah Winfrey yang disebut-sebut sebagai miliuner wanita dunia.
Namun siapa sangka karir Zhang bermula dari menjadi buruh kecil di pabrik mainan. Kepada CNN, Selasa 2 Juli 2013, dia mengisahkan alur hidupnya.

Wanita 47 tahun ini mengaku lahir di Beijing sesaat sebelum Revolusi Budaya Mao Zedong. Saat itu, orang-orang terpelajar seperti orangtuanya harus dikirim ke lahan pertanian untuk "re-edukasi". Dia kembali ke Beijing dengan ibunya dengan keadaan sangat miskin.

"Saya lahir dan besar ketika kota itu sangat sepi. Tidak ada mobil, toko, lampu-lampu, mesin, dan orang-orang hanya menggunakan sepeda," kenang Zhang.

Pada usia 14 tahun, dia dan ibunya pindah ke Hong Kong. Sebagai imigran di wilayah pendudukan Inggris itu, Zhang mengaku kesulitan beradaptasi. "Sebagai imigran baru dengan tanpa pendidikan, latar belakang, bahkan tidak bicara dengan dialek yang sama, Kanton, sangat sulit tinggal di Hong Kong," kata dia.

Di kota ini, Zhang bekerja berpindah-pindah sebagai buruh bergaji rendah di pabrik mainan, pakaian dan elektronik. Dia menabung untuk cita-citanya belajar di Inggris. Akhirnya setelah lima tahun, uangnya terkumpul.

Zhang terbang ke Inggris dan mendapatkan beasiswa Universitas Sussex. Dia mendapatkan gelar master bidang ekonomi di Universitas Cambridge. Pekerjaan pertamanya sebagai seorang profesional adalah menjadi pialang di Goldman Sach New York, Amerika Serikat.

Gajinya besar dan hidupnya nyaman saat bekerja di Wall Street. Namun, dia memutuskan pulang ke Beijing dan bertemu calon suaminya, Pan Shiyi. Berdua, mereka mendirikan SOHO China tahun 1995. "Ada kegairahan masyarakat tentang bagaimana mengubah China kala itu. Saya merasa negara ini benar-benar dalam transisi dan saya ingin menjadi bagian dari itu," kata dia.

Dalam waktu singkat, SOHO menjadi pengembang real estate komersial terbesar di China. SOHO memiliki lebih dari 17 ribu meter persegi properti di Beijing dan Shanghai. SOHO menguasai 18 gedung terkenal di Beijing, dan 11 properti di Shanghai.

"Saya kira wanita di generasi yang merasakan Revolusi Budaya, telah melalui masa-masa yang sulit, datang dari bukan apa-apa, lalu melihat kesempatan yang luar biasa di China. Jadi kami hanya memanfaatkan kesempatan," kata Zhang.

Namun kendati kaya luar biasa, Zhang mengaku tidak ingin memanjakan anak-anaknya. Dia bahkan pernah mendesak salah satu putranya yang berusia 14 tahun untuk melamar kerja di McDonald's atau KFC. Putranya itu pernah mencoba, namun ditolak karena masih terlalu muda.

"Kami ingin memberikan mereka kehidupan yang normal. Saya sangat-sangat ketat soal uang. Saya tidak memberi uang kecuali mereka minta. Misalnya 'saya minta 100 yuan untuk kupon makan siang,' dan yang lainnya. Jadi mereka tidak punya uang lebih. Tapi itu tetap saja tak sama dengan apa yang saya alami dulu," kata Zhang.

China memiliki wanita terkaya terbanyak dibanding negara lain, selain Amerika Serikat. Sebanyak enam dari 24 wanita terkaya dunia versi Forbes berasal dari China.(np)

sumber : Vivanews

No comments: