Monday, December 29, 2008

Berkah Surgawi Bulan Muharam

Berkah Surgawi Bulan Muharam
Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS


A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim.
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin
Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa
Shahbihi ajma'iin.
 
Muharam adalah salah satu bulan suci, dan malam ini-10
Muharam-merupakan salah satu malam paling suci dalam
Islam.  Besok, tanggal 10 Muharam adalah Hari 'Asyura.
 Ia memiliki kedudukan yang istimewa dalam kalender
Islam, begitu pula dalam lintasan sejarah dunia,
karena pada hari ini Allah SWT mengaruniakan
hamba-hamba-Nya yang tercinta dengan karunia dari
Samudra Rahmat-Nya yang tak bertepi dan Samudra
Kekuatan-Nya yang tak terhingga, untuk menjadikan
mereka sebagai orang-orang yang memperoleh kemenangan.

Pada hari ini, bahtera Nabi Nuh AS mendarat di puncak
gunung dan banjir yang melanda berakhir.  Nabi Ibrahim
AS diselamatkan dari api Namrud, Nabi Musa As melewati
Laut Merah dan diselamatkan dari Firaun.  Nabi Yunus
AS bin Ilyasa' AS diselamatkan dari perut ikan.  Nabi
Sulayman AS, Raja Sulayman AS dianugerahi kerajaan jin
dan manusia.  Nabi Ayyub AS disembuhkan dari
penyakitnya dan diberikan kesejahteraan lebih dari
sebelumnya.  Nabi 'Isa AS diangkat ke Surga.

Dan Sayyidina Muhammad SAW dianugerahi lebih banyak
kemuliaan, tujuh Pintu Surga dibukakan baginya dan
bagi seluruh umatnya, dan beliau diselamatkan dari
sukunya, suku Quraisy.Dan setiap kali Muslim jatuh
dalam kesulitan, Pertolongan dan Dukungan Ilahi
langsung menyertai mereka di bulan ini, dan khususnya
pada hari seperti besok-10 Muharam-sangat penting.
 
Saya mengharapkan Sayyidina Mahdi AS muncul pada tahun
ini, tetapi tanda-tandanya masih belum lengkap. dan
saya berharap bahwa beliau akan bersama kita di bulan
Muharam mendatang, setelah tahun 2000.  Milenium
ketiga adalah milik Imam Mahdi AS.

Begitu banyak berkah surgawi yang diberikan kepada
orang-orang yang beriman pada tanggal 10 Muharam, dan
merupakan kabar baik bahwa kalian telah sampai di
bulan Muharam 1999 ini.  Dan Saya berharap bahwa
Sayyidina Mahdi AS akan diizinkan untuk muncul. Malam
ini kekuatan yang sangat besar akan dianugerahkan,
mungkin kekuasaan atas seluruh dunia. dan pedangnya,
sekarang, akan diambil secara perlahan.  Malam ini
pedang itu akan tampak.
Sebagaimana yang telah kami katakan sebelumnya,
sebulan yang lalu, di bulan Zulhijah, di malam Arafah,
bahwa suatu perubahan mulai terjadi. 

Ada suatu Tajali (Manifestasi Ilahi) yang baru,
kekuatan baru yang akan terus berlanjut tanpa henti.
Dan kekuatan ajaib dari malam ini mulai datang secara
perlahan, langkah demi langkah, sehingga ketika
teknologi berakhir dan lenyap, kekuatan jenis lain
akan siap untuk digunakan.

Berusahalah untuk bersama dengan Allah SWT sehingga
kalian akan menjadi
orang-orang yang menang.  Berusahalah setahap demi
setahap untuk menarik diri kalian dari tangan setan
dan sifat-sifat buruknya.  Berusahalah untuk
mengurangi segala jenis alat yang merupakan penemuan
setan dan bala tentaranya, karena segala sesuatu yang
bekerja dengan listrik akan berhenti, dan kekuatan
jenis baru akan mulai bekerja.

Sekarang, untuk beberapa bulan saja, seluruh bangsa
akan menanggung beban yang sangat berat. Ketika hal
itu berakhir, akan timbul suatu babak baru bagi dunia.
 Pada saat itu listrik tidak diperlukan lagi, mobil,
kapal, mesin-mesin pabrik,. semuanya tidak perlu.
Cahaya kalian, Nur-ul-Iman, cahaya dari Iman kalian,
akan mengelilingi kalian.  Tubuh kalian akan
bercahaya, bahkan dalam gelap pun kalian dapat
berjalan.

Oleh sebab itu saya bergembira dan bersyukur kepada
Allah SWT, bahwa kita telah sampai di malam ini, dan
kita memohon dengan rendah hati agar nama kita ditulis
bersama Imam Mahdi AS.  Kita tidak senang dengan
situasi yang berlangsung di dunia, baik Timur maupun
Barat, karena seluruh sistem, semua sistem kehidupan
di bumi sekarang ini bertentangan dengan Hukum Tuhan.

Kita bergembira dan cukup bangga bahwa Allah SWT
membuat kita senang bersama-Nya, bersama para
Awliya-Nya, bersama Shahibu-Zaman Sayyidina Mahdi AS,
dan tidak mengejar kehidupan setani yang kotor.
Kehidupan setani adalah yang paling kotor.
Menyingkirlah dari situ.  Jika tidak, kalian akan
tenggelam dalam air yang kotor, kalian akan tenggelam
dalam situasi yang buruk, dan kalian tidak dapat
menyelamatkan diri.  Mintalah kepada-Nya agar
dibersihkan dan berusahalah untuk tampil bersih,
sehingga kalian akan menjadi bersih.

Wa min Allah at Tawfiq

Thursday, December 25, 2008

Hati-hati makan sosis

Barangkali semua orang tahu sosis adalah makanan yang lezat. Makanan berbentuk bulat panjang dan berwarna merah atau coklat ini terbuat dari daging, bisa daging ayam, sapi, domba,  ikan atau babi. Setelah diolah, daging-daging tersebut kemudian dibungkus dengan bungkus buatan atau usus hewan.
 
Sosis digemari banyak orang, karena selain rasanya lezat, makanan ini juga tergolong mudah disajikan. Bahkan belakangan ada sosis yang bisa langsung disantap tanpa perlu dimasak lagi.
 
Namun siapa yang menyangka dibalik kelezatan sosis ternyata ada bahaya yang mengancam, yakni kanker usus. Peringatan ini tidak main-main, bahkan para peneliti Inggris berungkali mengingatkan bahwa mengkonsumsi sosis satu batang per hari dapat meningkatkan resiko kanker usus.
 
Peneliti dari World Cancer Research Fund (WCRF) juga menegaskan bahwa 50 gram saja sosis yang dimakan setiap hari dapat meningkat penyakit kanker usus hingga 20 persen. Karena meski terasa enak ternyata daging sosis mengandung kolesterol dan sodium yang tinggi.
 
Selain itu, sosis juga mengandung bahan pengawet. Bahan pengawet inilah yang memungkinkan daging sosis dapat tahan berhari-hari. Bahan-bahan berbahaya lain yang terkandung dalam sosis adalah Mononatrium/Monosadium Glutamat (MSG). Zat inilah yang membuat sosis terasa lezat meski tak menggunakan bumbu tambahan apapun saat disajikan. Seperti diketahui MSG sangat berbahaya jika dikonsumsi berlebih (lebih 6 mg gram per hari) karena dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan sebagainya.
 
Sejak setahun lalu, WCRF telah memperingatkan bahaya mengkonsumsi daging olahan, seperti sosis, ham, hot dog dan pastrami.
 
Mengapa berbahaya? Seperti dikemukan, daging olahan adalah daging yang mengalami proses kimiawi lanjutan. Berbeda dengan daging mentah biasa yang diolah atau dimasak sendiri.
 
Bukti peningkatan resiko bagi pengkonsumsi daging olahan telah banyak ditemukan. Dan penderita penyakit kanker usus ternyata adalah penikmat setia daging olahan.(yayat)
 

Thursday, December 18, 2008

Berapa lama kita dikubur ?

Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalanan menyeberangi kawasan lampu merah Karet.

Baju merahnya yg Kebesaran melambai Lambai di tiup angin. Tangan kanannya memegang Es krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicipi, sementara tangan kirinya mencengkram Ikatan sabuk celana ayahnya.

Yani dan Ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum Karet, berputar sejenak ke kanan & kemud ian duduk Di atas seonggok nisan "Hj Rajawali binti Muhammad 19-10-1915 : 20- 01-1965 "

"Nak, ini kubur nenekmu mari Kita berdo'a untuk nenekmu" Yani melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya yg mengangkat ke atas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Ia mendengarkan ayahnya berdo'a untuk Neneknya...

"Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya Yah." Ayahnya mengangguk sembari tersenyum, sembari memandang pusara Ibu-nya.

"Hmm, berarti nenek sudah meninggal 42 tahun ya Yah...." Kata Yani berlagak sambil matanya menerawang dan jarinya berhitung. "Ya, nenekmu sudah di dalam kubur 42 tahun ... "

Yani memutar kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana .. Di samping kuburan neneknya ada kuburan tua berlumut "Muhammad Zaini: 19-02-1882 : 30-01-1910"

"Hmm.. Kalau yang itu sudah meninggal 106 tahun yang lalu ya Yah", jarinya menunjuk nisan disamping kubur neneknya. Sekali lagi ayahnya mengangguk. Tangannya terangkat mengelus kepala anak satu-satunya. "Memangnya kenapa ndhuk ?" kata sang ayah menatap teduh mata anaknya. "Hmmm, ayah khan semalam bilang, bahwa kalau kita mati, lalu di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa dineraka" kata Yani sambil meminta persetujuan ayahnya. "Iya kan yah?"

Ayahnya tersenyum, "Lalu?"
"Iya ... Kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 42 tahun dong yah di kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 42 tahun nenek senang dikubur .... Ya nggak yah?" mata Yani berbinar karena bisa menjelaskan kepada Ayahnya pendapatnya.

Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya cemas ..... "Iya nak, kamu pintar," kata ayahnya pendek.

Pulang dari pemakaman, ayah Yani tampak gelisah Di atas sajadahnya, memikirkan apa yang dikatakan anaknya... 42 tahun hingga sekarang... kalau kiamat datang 100 tahun lagi...142 tahun disiksa .. atau bahagia dikubur .... Lalu Ia menunduk ... Meneteskan air mata...

Kalau Ia meninggal .. Lalu banyak dosanya ...lalu kiamat masih 1000 tahun lagi berarti Ia akan disiksa 1000 tahun?
Innalillaahi WA inna ilaihi rooji'un .... Air matanya semakin banyak menetes, sanggupkah ia selama itu disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun ke depan, kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan disiksa di kubur. Lalu setelah dikubur? Bukankah Akan lebih parah lagi?
Tahankah? padahal melihat adegan preman dipukuli massa ditelevisi kemarin ia sudah tak tahan?

Ya Allah... Ia semakin menunduk, tangannya terangkat, keatas bahunya naik turun tak teratur.... air matanya semakin membanjiri jenggotnya

Allahumma as aluka khusnul khootimah.. berulang Kali di bacanya DOA itu hingga suaranya serak ... Dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk Yani.

Dihampirinya Yani yang tertidur di atas dipan Bambu.. Di betulkannya selimutnya. Yani terus tertidur.... tanpa tahu, betapa sang bapak sangat berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya arti sebuah kehidupan... Dan apa yang akan datang di depannya...

"Yaa Allah, letakkanlah dunia ditanganku, jangan Kau letakkan dihatiku..."

AMAL BAIK "DIBAWAH SEMANGKUK NASI PUTIH"

CERITA INI BERDASARKAN PADA SEBUAH KISAH NYATA…
Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang
kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir didepan sebuah
rumah makan cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu direstoran
sudah agak sepi, dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk kedalam
restoran tersebut.

"Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih."

Dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan.

Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu menghidangkan semangkuk penuh nasi putih untuknya.

Ketika pemuda ini menerima nasi putih dan sedang membayar berkata dengan pelan :

"dapatkah menyiram sedikit kuah sayur diatas nasi saya."

Istri pemilik rumah berkata sambil tersenyum :

"Ambil saja apa yang engkau suka, tidak perlu bayar !"

Sebelum habis makan, pemuda ini berpikir : "kuah sayur gratis."

Lalu memesan semangkuk lagi nasi putih.

"Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak
lagi nasinya." Dengan tersenyum ramah pemilik rumah makan berkata kepada
pemuda ini.

"Bukan, saya akan membawa pulang, besok akan membawa ke sekolah sebagai makan siang saya !"

Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik rumah makan berpikir pemuda ini tentu dari keluarga miskin diluar kota, demi menuntut ilmu datang kekota, mencari uang sendiri untuk sekolah, kesulitan dalam keuangan itu sudah pasti.

Berpikir sampai disitu pemilik rumah makan lalu menaruh sepotong daging dan sebutir telur disembunyikan dibawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih saja dan memberikan kepada pemuda ini.

Melihat perbuatannya, istrinya mengetahui suaminya sedang membantu pemuda ini,

hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan dibawah nasi?

Suaminya kemudian membisik kepadanya :

"Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk dinasinya dia tentu akan merasa bahwa kita bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung lain kali dia tidak akan datang lagi, jika dia ketempat lain hanya membeli semangkuk nasi putih, mana ada gizi untuk bersekolah."

"Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya."

"Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi istriku ?"

Sepasang suami istri muda ini merasa gembira dapat membantu orang lain.

"Terima kasih, saya sudah selesai makan." Pemuda ini pamit kepada mereka.

Ketika dia mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan melihat dengan pandangan mata berterima kasih kepada mereka.

"Besok singgah lagi, engkau harus tetap bersemangat !"

katanya sambil melambaikan tangan, dalam perkataannya bermaksud mengundang
pemuda ini besok jangan segan-segan datang lagi.

Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu, mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah kerumah makan mereka, sama seperti biasa setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan hari.

Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tamat, selama 20 tahun pemuda ini tidak pernah muncul lagi.

Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur 50 tahun lebih,

pemerintah melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka harus digusur,

tiba-tiba kehilangan mata pencaharian dan mengingat anak mereka yang disekolahkan diluar negeri yang perlu biaya setiap bulan membuat suami istri ini berpelukan menangis dengan panik.

Pada saat ini masuk seorang pemuda yang memakai pakaian bermerek kelihatannya seperti direktur dari kantor bonafid.

"Apa kabar?, saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan, saya diperintah oleh direktur kami mengundang kalian membuka kantin di perusahaan kami, perusahaan kami telah menyediakan semuanya kalian hanya perlu membawa koki dan keahlian kalian kesana, keuntungannya akan dibagi 2 dengan perusahaan."

"Siapakah direktur diperusahaan kamu ?, mengapa begitu baik terhadap kami? saya tidak ingat mengenal seorang yang begitu mulia !" sepasang suami istri ini berkata dengan terheran.

"Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur kami, direktur kami paling suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu, yang lain setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya kepadanya."

Akhirnya, pemuda yang hanya memakan semangkuk nasi putih ini muncul, setelah bersusah payah selama 20 tahun akhirnya pemuda ini dapat membangun kerajaaan
bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses untuk kerajaan bisnisnya.

Dia merasa kesuksesan pada saat ini adalah berkat bantuan sepasang suami istri ini, jika mereka tidak membantunya dia tidak mungkin akan dapat menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sesukses sekarang.

Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit hendak meninggalkan kantornya.

Pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya dan dengan membungkuk dalam-dalam berkata kepada mereka :"bersemangat ya ! dikemudian hari perusahaan tergantung kepada kalian, sampai bertemu besok !"

Kebaikan hati dan balas budi selamanya dalam kehidupan manusia adalah suatu perbuatan indah dan yang paling mengharukan.

Sunday, December 14, 2008

Kenapa Ikan Tidak Berlidah?

"Rasulullah s.a.w bersabda. "Sejahat-jahat manusia pada Hari Qiamat nanti,ialah org yang bermuka dua. Barangsiapa bermuka dua di dunia maka di Hari Kiamat kelak, dia akan mempunyai dua lidah, dr lidah api neraka jahannam."
Sabda Rasulullah lagi,Tidak akan masuk syurga org yang suka membesar-besarkan cerita. "Bila di Tanya apakah hikmah nya baginda menjawab, Sesungguhnya Allah s.w.t telah menciptakan semua makhluk itu mempunyai lidah, samaada yang boleh berkata-atau tidak boleh berkata-kata."
Salah seorang sahabat pun bertanya, "Kenapa ikan tidak mempunyai lidah?"
Sabda Rasulullah s.a.w, "Setelah Allah selesai menciptakan Adam a.s. maka di perintahkan sekelian malaikat agar tunduk sujud kepada nya.Semua malaikat patuh pada perintah itu kecuali iblis laknat.Oleh kerana iblis enggan sujud maka Allah melaknatnya serta mengusirnya keluar dr syurga dan dan di hapuskan rupanya yang elok itu, lalu di hantar iblis ke bumi.Apabila di turunkan ke bumi, iblis terus turun ke laut. Pertama sekali yang di jumpai oleh iblis ialah ikan."
Iblis pun menceritakan keburukan kekurangan Adam a.s kepada ikan.katanya "Sesungguhnya Adam itu amat suka memburu dan membunuh binatang-binatang yang ada di laut dan juga di darat." Apabila ikan mendengar kata-kata iblis itu,ia pun segera menghebahkannya kepada binatang laut yang lain berita tentang Adam a.s. Oleh kerana Allah tidak menyenangi perbuatan ikan inilah lalu di hilangkan lidah ikan agar tidak menyampaikan berita yang tidak sebenarnya.

Thursday, December 11, 2008

Kisah si Penebang Pohon

Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.
 
Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.
 
Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, "Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu".
 
Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. "Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?" pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.
 
Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, "Kapan terakhir kamu mengasah kapak?"
"Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga". Kata si penebang.
 
"Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apapun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal.
 
Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!" perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.
 
Istirahat bukan berarti berhenti , Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi
 
Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru!
 
Sumber dari : yauhui

Pesan Penting Khutbah Perpisahan Rosulullah di Arafah Saat Menunaikan Ibadah Haji

"Wahai manusia sekalian, dengarkanlah perkataanku ini, karena aku tidak mengetahui apakah aku dapat menjumpaimu lagi setelah tahun ini di tempat wukuf ini.

(1) larangan membunuh jiwa dan mengambil harta orang lain tanpa alasan yang hak
Wahai manusia sekalian,
Sesungguhnya darah kamu dan harta kekayaan kamu merupakan kemuliaan ( haram dirusak oleh orang lain ) bagi kamu sekalian, sebagaimana mulianya hari ini di bulan yang mulia ini, di negeri yang mulia ini.

(2) kewajiban meninggalkan tradisi jahiliyah : pembunuhan , riba
Ketahuilah sesungguhnya segala tradisi jahiliyah mulai hari ini tidak boleh dipakai lagi. Segala sesuatu yang berkaitan dengan perkara kemanusiaan ( seperti pembunuhan, dendam, dan lain-lain ) yang telah terjadi di masa jahiliyah, semuanya batal dan tidak boleh berlaku lagi. (Sebagai contoh ) hari ini aku nyatakan pembatalan pembunuhan balasan atas terbunuhnya Ibnu Rabi'ah bin Haris yang terjadi pada masa jahiliyah dahulu.
Transaksi riba yang dilakukan pada masa jahiliyah juga tidak sudah tidak berlaku lagi sejak hari ini. Transaksi yang aku nyatakan tidak berlaku lagi adalah transaksi riba Abbas bin Abdul Muthalib. Sesungguhnya seluruh transaksi riba itu semuanya batal dan tidak berlaku lagi.

(3) mewaspadai gangguan syaitan dan kewajiban menjaga agama
Wahai manusia sekalian,
Sesungguhnya syetan itu telah putus asa untuk dapat disembah oleh manusia di negeri ini, akan tetapi syetan itu masih terus berusaha (untuk menganggu kamu ) dengan cara yang lain . Syetan akan merasa puas jika kamu sekalian melakukan perbuatan yang tercela. Oleh karena itu hendaklah kamu menjaga agama kamu dengan baik.

(4) larangan mengharamkan yang dihalalkan dan sebaliknya
Wahai manusia sekalian,
Sesungguhnya merubah-rubah bulan suci itu akan menambah kekafiran. Dengan cara itulah orang-orang kafir menjadi tersesat. Pada tahun yang satu mereka langgar dan pada tahun yang lain mereka sucikan untuk disesuaikan dengan hitungan yang telah ditetapkan kesuciannya oleh Allah. Kemudian kamu menghalalkan apa yang telah diharamkan Allah dan mengharamkan apa yang telah dihalalkanNya.

Sesungguhnya zaman akan terus berputar, seperti keadaan berputarnya pada waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun adalah dua belas bulan. Empat bulan diantaranya adalah bulan-bulan suci. Tiga bulan berturut-turut : Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, dan Muharram. Bulan Rajab adalah bulan antara bulan Jumadil Akhir dan bulan Sya'ban.
(5) kewajiban memuliakan wanita (isteri)
Takutlah kepada Allah dalam bersikap kepada kaum wanita, karena kamu telah mengambil mereka (menjadi isteri ) dengan amanah Allah dan kehormatan mereka telah dihalalkan bagi kamu sekalian dengan nama Allah.

Sesungguhnya kamu mempunyai kewajiban terhadap isteri-isteri kamu dan isteri kamu mempunyai kewajiban terhadap diri kamu. Kewajiban mereka terhadap kamu adalah mereka tidak boleh memberi izin masuk orang yang tidak kamu suka ke dalam rumah kamu. Jika mereka melakukan hal demikian, maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak membahayakan. Sedangkan kewajiban kamu terhadap mereka adalah memberi nafkah, dan pakaian yang baik kepada mereka.
Maka perhatikanlah perkataanku ini, wahai manusia sekalian..sesungguhnya aku telah menyampaikannya..

(6) Kewajiban berpegang teguh pada Al Qur'an dan as Sunnah
Aku tinggalkan sesuatu bagi kamu sekalian. Jika kamu berpegang teguh dengan apa yang aku tinggalkan itu, maka kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah Kitab Allah (Al-Quran ) dan sunnah nabiNya (Al-Hadis ).

(7) kewajiban taat kepada pemimpin siapapun dia selama masih berpegang teguh pada al Qur'an
Wahai manusia sekalian..dengarkanlah dan ta'atlah kamu kepada pemimpin kamu , walaupun kamu dipimpin oleh seorang hamba sahaya dari negeri Habsyah yang berhidung pesek, selama dia tetap menjalankan ajaran kitabullah (Al- Quran ) kepada kalian semua.
(8) Kewajiban berbuat baik kepada hamba sahaya
Lakukanlah sikap yang baik terhadap hamba sahaya. Berikanlah makan kepada mereka dengan apa yang kamu makan dan berikanlah pakaian kepada mereka dengan pakaian yang kamu pakai. Jika mereka melakukan sesuatu kesalahan yang tidak dapat kamu ma'afkan, maka juallah hamba sahaya tersebut dan janganlah kamu menyiksa mereka.

(9) Umat Islam adalah bersaudara satu dengan yang lain
Wahai manusia sekalian.
Dengarkanlah perkataanku ini dan perhatikanlah.
Ketahuilah oleh kamu sekalian, bahwa setiap muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, dan semua kaum muslimin itu adalah bersaudara. Seseorang tidak dibenarkan mengambil sesuatu milik saudaranya kecuali dengan senang hati yang telah diberikannya dengan senang hati. Oleh sebab itu janganlah kamu menganiaya diri kamu sendiri.

(10) kewajiban menyampaikan khutbah Rosulullah saw kepada yang lain
Ya Allah..sudahkah aku menyampaikan pesan ini kepada mereka..?
Kamu sekalian akan menemui Allah, maka setelah kepergianku nanti janganlah kamu menjadi sesat seperti sebagian kamu memukul tengkuk sebagian yang lain.
Hendaklah mereka yang hadir dan mendengar khutbah ini menyampaikan kepada mereka yang tidak hadir. Mungkin nanti orang yang mendengar berita tentang khutbah ini lebih memahami daripada mereka yang mendengar langsung pada hari ini.
Kalau kamu semua nanti akan ditanya tentang aku, maka apakah yang akan kamu katakan ? Semua yang hadir menjawab : Kami bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan tentang kerasulanmu, engkau telah menunaikan amanah, dan telah memberikan nasehat. Sambil menunjuk ke langit, Nabi Muhammad kemudian bersabda : " Ya allah, saksikanlah pernyataan mereka ini..Ya Allah saksikanlah pernyatan mereka ini..Ya allah saksikanlah pernyataan mereka ini..Ya Allah saksikanlah pernyatan mereka ini " [Hadis Bukhari dan Muslim].

Tuesday, December 09, 2008

MENINGGALKAN BELAJAR SIHIR, LALU MENJADI SULUH PETUNJUK BAGI ORANG LAIN

Dari Shuhaib Ar-Rumi radhiallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada seorang raja pada zaman sebelum kalian. Ia memiliki seorang tukang sihir. Ketika tukang sihir itu telah tua, ia berkata kepada sang raja, 'Sesungguhnya usiaku telah tua dan ajalku telah dekat. Karena itu, utuslah kepadaku seorang anak muda agar aku ajari sihir'.
Maka diutuslah seorang pemuda yang kemudian ia ajari sihir. Dan jalan antara raja dengan tukang sihir itu terdapat seorang rahib. Pemuda itu mendatangi sang rahib dan mendengarkan pembicaraannya. Sang pemuda begitu kagum kepada rahib dan pembicaraannya.
Begitu ia sampai kepada tukang sihir karena terlambat serta merta ia dipukulnya seraya ditanya, 'Apa yang menghalangimu?' Dan bila sampai di rumahnya, keluarganya memukulnya seraya bertanya, 'Apa yang menghalangimu (sehingga terlambat pulang)?' Lalu, ia pun mengadukan halnya kepada sang rahib. Rahib berkata, 'Jika tukang sihir ingin memukulmu katakanlah, aku terlambat karena keluargaku. Dan jika keluargamu hendak memukulmu maka katakanlah, aku terlambat karena (belajar dengan) tukang sihir'.
Suatu kali, ia menyaksikan binatang besar dan menakutkan yang menghalangi jalan manusia, sehingga mereka tidak bisa menyeberang. Maka sang pemuda berkata, 'Saat ini aku akan mengetahui, apakah perintah ahli sihir lebih dicintai Allah ataukah perintah rahib.
Setelah itu ia mengambil batu seraya berkata, 'Ya Allah, jika perintah rahib lebih engkau cintai dan ridhai daripada perintah tukang sihir maka bunuhlah binatang ini, sehingga manusia bisa menyeberang'.
Lalu ia melemparnya, dan binatang itu pun terbunuh kemudian ia pergi. Maka ia beritahukan halnya kepada rahib. Lalu sang rahib berkata, 'Wahai anakku, kini engkau telah menjadi lebih utama dari diriku. Kelak, engkau akan diuji. Jika engkau diuji maka jangan tunjukkan diriku. Selanjutnya, pemuda itu bisa menyembuhkan orang buta, sopak dan segala jenis penyakit. Allah menyembuhkan mereka melalui kedua tangannya.
Alkisah, ada pejabat raja yang tiba-tiba buta. Ia mendengar tentang pemuda itu. Maka ia membawa hadiah yang banyak kepadanya seraya berkata, 'Sembuhkanlah aku, dan engkau boleh memiliki semua ini! Pemuda itu menjawab, 'Aku tidak bisa menyembuhkan seseorang. Yang bisa menyembuhkan adalah Allah Azza wa Jalla. Jika Anda beriman kepada Allah dan berdo'a kepadaNya, niscaya Ia akan menyembuhkanmu.
Ia lalu beriman dan berdo'a kepada Allah dan sembuh. Kemudian ia datang kepada raja dan duduk di sisinya seperti sedia kala. Sang raja bertanya, 'Wahai fulan, siapa yang menyembuhkan penglihatanmu?' Ia menjawab, 'Tuhanku'. Raja berkata, 'Saya?' 'Tidak, tetapi Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah', tegasnya.Raja bertanya, 'Apakah kamu memiliki Tuhan selain diriku?' Ia menjawab, 'Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah'.
Demikianlah, sehingga ia terus-menerus disiksa sampai ia menunjukkan kepada sang pemuda. Pemuda itu pun didatangkan. Sang raja berkata, 'Wahai anakku, sihirmu telah sampai pada tingkat kamu bisa menyembuhkan orang buta, sopak dan berbagai penyakit lainnya'.
Sang pemuda menangkis, 'Aku tidak mampu menyembuhkan seorang pun. Yang menyembuhkan hanyalah Allah Azza wa Jalla. Raja berkata, 'Aku?' 'Tidak!', kata pemuda. 'Apakah kamu punya Tuhan selain diriku?' Ia menjawab, 'Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah'. Lalu ia pun terus disiksa sehingga ia menunjukkan kepada rahib. Maka rahib itu pun didatangkan. Sang raja berkata, 'Kembalilah kepada agamamu semula!' Ia menolak.
Lalu di tengah-tengah kepalanya diletakkan gergaji dan ia dibelah menjadi dua. Kepada pejabat raja yang (dulunya) buta juga dikatakan, 'Kembalilah kepada agamamu semula!' Ia menolak. Lalu di tengah-tengah kepalanya diletakkan gergaji dan ia dibelah menjadi dua. Kepada sang pemuda juga dikatakan, 'Kembalilah kepada agamamu semula!' Ia menolak.
Lalu bersama beberapa orang ia dikirim ke gu-nung ini dan itu. (Sebelumnya) sang raja berpetuah, 'Ketika kalian telah sampai pada puncak gunung maka bila ia kembali kepada agamanya (biarkanlah dia). Jika tidak, maka lemparkanlah dia! Mereka pun berangkat. Ketika sampai di ketinggian gunung, sang pemuda berdo'a, 'Ya Allah, jagalah diriku dari mereka, sesuai dengan kehendakMu. Tiba-tiba gunung itu mengguncang mereka, sehingga se-muanya tergelincir. Lalu sang pemuda datang mencari sampai bisa bertemu raja kembali. Raja bertanya, 'Apa yang terjadi dengan kawan-kawanmu?' Ia menjawab, 'Allah menjagaku dari mereka'.
Kembali ia dikirim bersama beberapa orang dalam sebuah perahu kecil. Raja berkata, 'Jika kalian berada di tengah lautan (maka biarkanlah ia) jika kembali kepada agamanya semula. Jika tidak, lemparkanlah dia ke laut yang luas dan dalam'. Sang pemuda berdo'a, 'Ya Allah, jagalah aku dari mereka, sesuai dengan kehendak-Mu'.
Akhirnya mereka semua tenggelam dan sang pemuda datang lagi kepada raja. Sang raja bertanya, 'Apa yang terjadi dengan kawan-kawanmu?' Ia menjawab, 'Allah menjagaku dari mereka'. Lalu sang pemuda berkata, 'Wahai raja, kamu tidak akan bisa membunuhku sehingga engkau melakukan apa yang kuperintahkan. Jika engkau melakukan apa yang aku perintahkan maka engkau akan bisa membunuhku. Jika tidak, engkau tak akan bisa membunuhku'. Raja penasaran, 'Perintah apa?' Sang pemuda menjawab, 'Kumpulkanlah orang-orang di satu padang yang luas, lalu saliblah aku di batang pohon. Setelah itu ambillah anak panah dari wadah panahku, lalu ucapkan, 'Bismillahi rabbil ghulam (dengan nama Allah, Tuhan sang pemuda). Maka (raja memanahnya) dan anak panah itu tepat mengenai pelipisnya.
Pemuda itu meletakkan tangannya di bagian yang kena panah lalu meninggal dunia. Maka orang-orang berkata, 'Kami beriman kepada Tuhan sang pemuda. Kami beriman kepada Tuhan sang pemuda. Lalu dikatakan kepada raja, 'Tahukah Anda, sesuatu yang selama ini Anda takut-kan?
Kini sesuatu itu telah tiba, semua orang telah beriman. Lalu ia memerintahkan membuat parit-parit di beberapa persimpangan jalan, kemudian dinyalakan api di dalamnya. Dan raja pun bertitah, 'Siapa yang kembali kepada agama-nya semula, maka biarkanlah dia. Jika tidak, maka lemparkanlah dia ke dalamnya'.
Maka orang-orang pun menolaknya sehingga mereka bergantian dilemparkan ke dalamnya. Hingga tibalah giliran seorang wanita bersama bayi yang sedang disusuinya. Sepertinya, ibu itu enggan untuk terjun ke dalam api. Tiba-tiba sang bayi berkata, 'Bersabarlah wahai ibuku, sesungguhnya engkau berada dalam kebenaran'
(HR. Ahmad dalam Al-Musnad, 6/16-18, Muslim dan An-Nasa'i dari hadits Hammad bin Salamah. Dan An-Nasa'i serta Hammad bin Zaid menambahkan, yang keduanya dari Tsabit. Dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari jalan Abdurrazak dari Ma'mar dari Tsabit dengan sanad darinya. Ibnu Ishaq memasukkannya dalam Sirah dan disebutkan bahwa nama pemuda itu adalah Abdullah bin At-Tamir).

Monday, December 01, 2008

Dua Macam Obat Takabur

Adapun mengobati sakit takabur hukumnya adalah fardhu 'ain (wajib bagi setiap individu). Sedang obatnya itu ada dua macam yaitu:
1. Obat takabur itu dengan ilmu, yaitu ingin mengetahui dirinya dan mengetahui Tuhannya. Karena sesungguhnya jika dia mengetahui Tuhannya dengan benar-benar, maka akan mengetahui kehinaan dirinya, yaitu mulanya dari sperma yang keji, dan orang merasa jijik jika melihatnya yang keluar dari tempat jalan kencing dari bapak dan ibunya. Setelah itu menjadi darah yang kental, lalu menjadi daging yang kental dan menjijikan, dan setelah wujud, dia tidak terlepas dari sifat hina yang terpaksa seperti sakit keras. Itu semua menjadi alamat kita hina yang kemudian meninggal, lalu membusuk, hancur jadi bangkai dan sama merasa jijik orang yang melihatnya. Kemudian menjadi kotoran ulat dan belatung pemakan bangkai, lalu menjadi lumpur tanah seperti asal mulanya manusia yang mulanya dari lumpur. Kemudian dihidupkan dengan maksud supaya diadili dosa-dosanya. Seperti kamu punya kesalahan terhadap penguasa (raja/presiden) dengan ketentuan akan kena pukulan seribu kali atau akan dibuang (ditahan, atau dikucilkan di tempat khusus) atau akan dimasukkan penjara, padahal dia belum diadili. Apakah Anda berani sombong terhadap orang-orang yang ada di penjara semua dan apakah Anda senang-senang padahal Anda belum tentu diampuni atau tidak diampuni. Begitu pula kita semua berada dipenjara, karena dunia itu tempat penjaranya orang Mu'min. Belum tentu (di akhirat) Anda diampuni dosanya atau tidak. Maka orang yang masih dalam perkara ini (serba tidak menentu) dan dalam kondisi sangat susah ini (karena di dalam penjara, ya'ni dunia ini), maka tidak selayaknya untuk sombong-sombong dan senang-senang.
2. Adapun obat takabbur yang kedua yaitu dengan beramal, yaitu bertindak seperti yang dilakukan oleh orang yang tawadhu (rendah hati), seperti prilakunya para shahabat dan para ulama terdahulu.
Adapun takabbur karena ilmu dan amal itu adalah sebesar-besarnya takabbur, sebab keduanya tidak rusak disebabkan mati. Maka dari itu sangat sulit sembuh dari takabbur orang yang takabbur karena ilmu dan amal. Maka jika difikir dengan aqal yang sempurna, maka diketahuilah bahwa anjing dan babi lebih baik dari orang alim dan ahli ibadah. Anjing dan babi jika mati akan menjadi debu (tak dimintai tanggung-jawab). Sedangkan orang alim dan ahli ibadah jika meninggal akan ditanya dan dihisab dan belum tentu selamat. Belumkah Anda mengetahui cerita Qarun dan Bal'am, keduanya itu orang alim dan ahli ibadah dan keduanya menjadi penghuni neraka, seperti yang telah disebutkan di dalam Al-Qur'an. Maka ada anjing dan babi yang lebih utama daripada Qarun dan Bal'am dengan nash di dalam Qur'anul 'Aziz. (Dari Kitab Munjiyat)
sumber: Ditulis pada 20 Nopember, 2008 oleh artikelislami

Tuesday, November 25, 2008

Perubahan yang Kita Butuhkan

Perubahan yang Kita Butuhkan
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani qs
Kamis, 6 November 2008
Chicago, Illinois - Amerika Serikat

Bosnian Mosque, Northbrook


Semoga Allah merahmati Imam Senad dan komunitasnya. Merupakan
kehormatan bagi kami berada disini dan Imam Senad dengan tangan
terbuka menerima kami di masjid ini.
Pertama, kita akan melaksanakan zikir, kemudian ada sohbet pendek,
lalu kita akan saksikan akad nikah, insya Allah.
Setelah mendapat ijin dari Imam Senad,
[Zikir]
A'udzu billah min asy-syaitan ir-rajim

Bismillahir-Rahmanir-Rahim

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم كلمتان خفيفتان على اللسان ثقيلتان في الميزان حبيبتان إلى الرحمن سبحان الله وبحمده سبحان.

Kalimatan khafiifataan 'ala al-lisan thaqiilataan fil-miizaan. Dua
kalimat yang ringan diucapkan namun berat timbangannya di Hari Kiamat.
Kalimat ini akan menghapus dosa-dosa, bahkan jika dosa tersebut
sangat berat, dua kalimat ini akan menghapusnya.
Rasulullah SAW menganjurkan dua kalimat ini kepada para Sahabat agar
diamalkan, yaitu Subhaanallaahi wa bihamdihi Subhaanallaahil 'Azhim

Astaghfirullah
. Kalimat ini cukup kuat untuk menghapus dosa apapun.

Kita hidup di dunia ini yang berlari sangat cepat menuju tujuan
akhirnya. Manusia mengira mereka akan hidup selamanya. Namun,
sebagaimana yang Allah SWT jabarkan kepada kita dalam Kitab Suci al
Qur'an:

إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

Innaa 'aradhnaa amaanata 'alas samaawaati wal ardhi wal jibaali fa
abaina ay yahmilnahaa wa asyfaqna minha wa hamalahal insaanu innahuu
kaana zhaluuman jahuulaa
,
Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, namun semuanya enggan untuk memikul amanat itu karena
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh
manusia. Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan amat bodoh, (QS
Al-Ahzab [33]:72)

Kita telah diberikan harta ini, Allah SWT berfirman, "Kami telah
menawarkan amanat kepada langit, bumi," dan mereka menolak, "Tidak, Ya
Rabbi! Kami tidak sanggup mengembannya. Ini sulit." Manusia menjawab,
"Kami bisa mengemban amanat itu," dan Allah SWT menyebut manusia
sebagai zhaluuman jahuulaa. Mengapa manusia mau memikulnya? Langit
dan bumi menolak, "Tidak, kami tidak bisa mengembannya. Jangan
pikulkan amanat tersebut kepada kami." Karena jika langit dan bumi
mengembannya dan gagal, maka Allah SWT akan menghancurkan jagad raya
ini. Itulah mengapa kalian melihat jagad raya disini. Itulah amanat
yang manusia emban. Itulah mengapa Allah SWT menimpakan bencana atas
manusia, tapi berpengaruh terhadap planet bumi. Siapakah yang terkena
dampak jika ada banjir? Kita, manusia. Karena kita berani memikul
amanat tadi. Jika kalian ingin harta itu, maka jagalah agar harta itu
tetap bersih sebagaimana Aku memberikannya kepada kalian. Jika tidak,
Aku harus membersihkan kalian. Apakah kalian membiarkan anak laki-laki
atau perempuan kalian kotor? Apakah kalian membiarkan diri kalian juga
kotor? Tentu tidak, kita bergegas mandi.

Jadi, mengapa kita membiarkan harta kita kotor? Kita membaca Kitab
Suci al Qur'an, membaca hadis-hadis suci dan meletakkan ayat-ayat
dari Kitab Suci al Qur'an di rumah dan sekolah. Namun, apakah kita
mengambil hikmah dari ayat-ayat tersebut?

Melihat – semua orang melihat bayinya Masud dan mereka senang. Mengapa
kita tidak tersenyum untuk menjaga harta kita tetap bersih? Mata semua
orang selalu menengok ke orang yang tidak berdosa (seperti bayi ..pen)
Namun mata kita tidak menengok ke orang dewasa, karena kita penuh
dosa. Itulah perbedaan utamanya.

Awliyaullah mampu menyeimbangkannya. Mereka punya penglihatan itu.
Mereka tidak menyukai apapun dalam jagad raya ini. Satu-satunya yang
mereka inginkan adalah bagaimana agar mereka dari hari ke hari semakin
dekat ke Hadirat Ilahi agar sampai ke tujuan mereka. Hari ini kita
menyetir untuk sampai ke sini dan kami menghitung menit demi menitnya,
berapa menit lagi kami sampai. Kami ingin sampai di tempat tujuan.

Semua orang ingin sampai ditempat tujuannya. Kita mengebut untuk
sampai disini jam 8, agar sampai di tujuan tepat waktu. Jiwa kita juga
mengebut untuk sampai tujuannya. Tubuh kita tidak menginginkan itu.
Karena tubuh mengemban amanat tersebut. Jiwa kita bersih karena tidak
menginginkan amanat itu. Sedangkan tubuh bodoh dan zalim.

Dunya pun mengejar tujuannya. Tidak seorangpun dapat menghentikannya.
Para Imam, presiden, raja pun tidak bisa menghentikan tujuan Dunya
yang sedang mencapai tujuan akhirnya agar mencapai tujuan-tujuan kita.
Akhir itu semakin mendekat. Awliyaullah punya sebuah komputer -kalian
perhatikan kini komputer sudah sangat sangat canggih- komputer sangat
kecil dan punya semuanya. Ketika waktu sholat datang, komputer
menyerukan azan. Waktu Zuhur datang, komputer menyerukan azan.
Bagaimana komputer bisa tahu? Dengan mengkalkulasikan detik. Kalian
tidak punya aplikasi seperti ini. Apakah Anda punya, Imam? Saya punya
1 buah disaku. Selesainya di waktu sholat 'Isya. Benda itu menyerukan
azan.

Planet bumi ini bergerak menuju tujuannya untuk melakukan sajdah. Ya
Rabbi, saya mendekati tujuan, saya melakukan perjalanan dengan cepat
untuk mencapai-Mu. Tidak satupun bisa menghentikannya.

Awliyaullah tahu tanda-tandanya. Awliyaullah hidup dengan tanda-tanda
tersebut. Tanpa pertanda, Rasulullah SAW memprediksikan tanda-tanda
Hari Kiamat, berakhirnya jagad raya ini.

Ketika Jibril menanyakan 3 buah pertanyaan kepada beliau tentang
Islam, iman dan ihsan. Kemudian Jibril bertanya lebih lanjut,
"Beritahukanlah kepadaku tentang hari kiamat?" dan Rasulullah SAW
menjawab, "Orang yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang
bertanya." Kemudian Jibril bertanya, "Beritahukanlah kepadaku
tanda-tandanya?" dan Rasulullah SAW menyebutkan tanda-tanda Hari
Kiamat. Salah satunya: orang-orang Badui yang bertelanjang kaki, yang
miskin lagi penggembala domba berlomba-lomba dalam mendirikan
gedung-gedung tinggi. Mengubah gurun pasir menjadi surga, surga dunia.

Awliyaullah menghitung Hari Kiamat dari waktu ke waktu. Nah, apakah
yang Awliyaullah lakukan? Mereka berada di hadirat Tuhan mereka.
Rasulullah SAW bersabda, "Waktu terbaik bagiku adalah ketika sedang
sholat." Mengapa Syaikh? Bagi Rasulullah SAW waktu terbaiknya adalah
saat sedang sholat. Bagi Awliyaullah, kapankah waktu terbaik bagi
mereka? Dalam sholat mereka. Ketika kalian membaca al-Fatihah, kepada
siapa surat itu kalian tujukan? Alhamdulillah. Ya Rabbi, segala puji
bagiMu. Ar-Rahman ar-Rahim, kalian sedang berbincang langsung kepada
Allah SWT dan salam, rasa hormat serta menerima bahwa Engkau-lah Tuhan
kami. Jadi, mengapa kita berdo'a dengan tergesa-gesa?

Jika kalian bersama seorang gadis ..., (dia tersenyum). Anda
mengundang gadis itu hari ini untuk sekedar minum kopi atau teh,
mengapa? Saya tidak memberikan contoh ini, karena memang itulah yang
terjadi. Dan anda ingin bicara dengannya, kan? Anda berusaha
memperpanjang atau menyingkat waktu? Anda berusaha memperpanjang waktu
bersama gadis itu, mengapa? Karena hasrat anda mendesak anda melakukan
itu.

Lalu bagaimana dengan hasrat kita untuk memperpanjang waktu saat
kalian sedang sholat? Malah sebaliknya, kita mempersingkatnya, ya
Imam? Kita selalu tergesa-gesa. Itu sebuah contoh kecil. Itu terjadi
pada kita semua. Saya tidak membuat pengecualian pada kita. Kita semua
seperti itu.

Kaum ulama memberikan ceramah hari ini di mimbar atau memberikan
presentasi di sekolah-sekolah atau universitas berusaha membahasa
persoalan sangat penting yang sedang muncul. Mengapa para ulama
berbicara terlalu tinggi. Perhatikanlah yang dibawah kalian. Kalian
memperpanjang atau menghabiskan waktu kalian dengan seorang wanita
atau teman-teman, namun kalian memperpendek waktu kalian bersama Allah
SWT ketika sedang melakukan sholat.

كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ

Kullu hizbin bima ladayhim farihoon - Tiap-tiap golongan merasa bangga
dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing)." (QS. Al
Mu'minuun [23]:53)

Kami membuat tafsir dari ayat ini.. Mereka menerjemahkan menjadi 100
makna berbeda. Namun salah satu maknanya adalah bahwa anda selalu
bersama pengikut setan, karena anda selalu berupaya menghabiskan waktu
anda untuk selain Allah, sedangkan pada saat sholat menghadap Allah,
anda mempersingkat waktunya.

Apa yang Awliyaullah lakukan? Mereka memperpanjang sholat mereka,
mereka memperpanjang sholat hingga sempurna. Itulah mengapa dalam
sholat tarawih, Awliyaullah memanjangkan sholat agar bisa membaca
Kitab Suci al Qur'an dalam sholatnya. Bukan pada masa Rasulullah SAW
melafalkan Kitab Suci al Qur'an hingga khatam dan bukan pada masa
Rasulullah SAW membaca Kitab Suci al Qur'an hingga khatam. Namun
dimulai pada masa ke-Khalifah-an Sayyidina 'Umar (r.a), mereka
menjadikannya 20 raka'at dan kini mereka memutuskan untuk melafalkan
seluruh juz dalam Kitab Suci al Qur'an.

Mengapa? Supaya mereka dapat berlama-lama di Hadirat Allah SWT. Jadi,
kita harus memperpanjang sholat (tidak tergesa-gesa) agar kita bisa
lebih lama di Hadirat Allah SWT.

Apa yang kalian punya dalam 5 Rukun Islam: syahadatu an la ilaha

illa-Allah wa anna Muhammadan 'abuduhu rasuluhu wa iqaamus shalaat, wa
ita-uz zakat, wa shawmu Ramadhaan wa hajjul bayti
. Perhatikan,
SubhanAllah dalam sholat ada 5 Rukun.

Awliyaullah tidak buta, mereka melihat. Saat kalian mengucap Allahu

Akbar
, … hah? Iqaamus shalaat. Kalian ada didepan Ka'bah. Saat kalian
duduk tahiyat: asyhadu an la ilaha illa-Allah wa asyhadu anna

muhammadan 'abduhu wa rasuluh


Jadi, ada 2 buah Rukun disana. Saat mengucap "Allahu Akbar" kalian
tidak dalam kondisi makan dan minum. Jadi, kalian sedang puasa. Saat
mengucap "Allahu Akbar" kalian tidak sedang bekerja. Kalian
mengerjakan amal. Pada saat itu, kalian sanggup bekerja namun kalian
meluangkan waktu, kalian mengisi waktu itu dengan ibadah sholat.

Jadi, saat mengucap "Allahu Akbar" kalian ada dihadapan Ka'bah. Jangan
pikir kalian tidak ada disana. Bagi yang tidak bodoh dibawa
Awliyaullah ke Ka'bah. Namun kita tidak dapat melihatnya. Ada tabir
pada diri kita. Kalian saat sholat melihat tembok atau imam. Namun
sesungguhnya, kalian bukan sholat menghadap tembok, kalian sholat
menghadap Ka'bah. Apakah Allah SWT tidak punya kekuatan untuk
menyingkirkan tabir untuk memperlihatkan kepada kalian bahwa ada di
hadapan Ka'bah? Kita berucap, "Allahu Akbar," bahwa "Allah Maha
Besar!" Apakah Dia tidak bisa menyingkirkan tabir dan memperlihatkan
Ka'bah kepada kalian? Kini, kalian menyalakan TV dan melihat Ka'bah.
Tidak bisakah Allah SWT menyalakan TV surgawi dan membawa kalian ke
Ka'bah? (Tentu bisa) Namun ada tabir pada kita. Bukan Allah yang
membuat tabir itu, tapi kitalah yang memberi tabir pada diri kita
sendiri.

Dunya ini bergerak menuju tujuannya. Tahun lalu di bulan Maret
tepatnya pada Maulid an-Nabi SAW pergerakan dunya dimulai. Mereka
membukakannya. Mereka membukakan kepada orang-orang untuk melihat;
bagi orang-orang yang tahu bahwa ada perubahan yang datang. Perubahan
tersebut adalah sebuah pembukaan agar sesuatu besar yang akan terjadi.
Awliyaullah menunggu, menunggu dan menunggu sesuatu yang akan terjadi
itu. Dari bulan Maret tahun lalu di California, banyak orang mendengar
itu. Banyak pesan datang bahwa sebuah perubahan akan terjadi.
Perubahan itu terjadi.

Jangan pikir tidak ada Awliyaullah yang telah diberikan otoritas oleh
Allah SWT atas dunia ini. Mereka punya otoritas atas dunia ini. Allah
SWT memberikan kekuatan itu pada Awliyaullah.

Dengan perintah Mawlana, 2 minggu yang lalu saya datang ke sini dan
dengan perintah Mawlana minggu ini saya datang ke sini. Kedatangan ini
bukan karena saya ingin datang atau karena Anda mengundang saya. Dua
tahun yang lalu saya tidak datang. Namun ada sebuah pesan penting
untuk disampaikan, minggu ini juga harus disampaikan.

Saat Awliyaullah ingin kalian melihat, maka kalian akan melihat. Saat
Mawlana Syaikh ingin kalian melihat, maka kalian akan melihat. Kalian
bukanlah sang Syaikh. Kalian adalah domba. Saat domba jantan ingin
melihat, dia bisa membawa seluruh kawanan kembali ke rumah demi
keselamatan.

Dan apakah yang dimiliki oleh para pemburu? Mereka punya anjing untuk
mengantarkan mangsa kepada pemburu. Mangsa. Kalian mengirim anjing
kemana-mana untuk menggiring mangsa untuk datang. Ada sebuah pesan
pada orang itu 2 minggu yang lalu. Orang yang bertanggung jawab atas
seluruh wilayah secara spiritual. Tiap wilayah diseluruh dunia ada
dibawah tanggung jawab seorang wali. Dan Sultan al-Awliya bertanggung
jawab atas seluruh dunia. Ada sebuah pesan untuk disampaikan kepada
seorang yang bertanggung jawab atas wilayah Midwest dan ucapan selamat
kepada wali yang bertanggung jawab tersebut.

Jadi, Awliyaullah tidak terhijab. Saat Awliyaullah ingin mengirim
sebuah pesan, mereka tinggal mengirimnya.

Nah, Mawlana Syaikh ingin mengirimkan pesan tersebut. Karena inilah
abad perubahan semakin mendekat. Ada sesuatu yang akan berubah di
seluruh dunia, dari buruk menjadi baik. Allah SWT tidak mengubah dari
baik menjadi buruk. Allah SWT mencintai para hamba-Nya - Dia
menghendaki perubahan dari buruk ke baik.

Itulah mengapa judul sohbet ini "Perubahan yang Kita Butuhkan". Mereka
tidak boleh mengubah judulnya. Awliyaullah mengubah inspirasi dihati
mereka untuk berubah dan perubahan pun terjadi. Dan dengan situasi
baru ini, ada sebuah perubaha besar tang akan terjadi bagi semua orang
dengan merasakan kebahagiaan, semua orang bersyukur kepada Allah SWT
karena inilah persiapan untuk dunia ini mencapai tujuannya. Saat dunia
ini mencapai tujuannya, kita mencapai tujuan kita.

Berkali-kali saya bertanya kepada Mawlana Syaikh (semoga Allah memberi
beliau panjang umur) tentang kaki beliau. Karena kaki beliau bengkak
dan beliau selalu menolak untuk diobati. Mengapa?

Orang-orang bertanya-tanya. Kami bertanya-tanya, namun saat beliau
ingin kalian tahu, maka kalian akan tahu. Beliau ingin menanggung rasa
sakit agar para pengikut beliau tidak akan merasakan sakit di dunya
atau akhirat. Beliau memikul rasa sakit ini, agar para pengikut beliau
tidak merasakan sakit di dunya atau akhirat serta beliau akan
mengorbankan keselamatan dan kenyamanan beliau demi kita agar bisa
merasa nyaman.

Awliyaullah tidak bertindak tanpa ijin. Kini adalah waktunya dimana
Allah SWT pun menguji para wali. Berapa kalikah Rasulullah SAW ditimpa
kesulitan sedangkan beliau adalah Penutup para Nabi? Beliau diberikan
kesulitan demi tubuh suci beliau. Tubuh beliau suci dan ikut pergi
saat Mi'raj dan masih saja beliau diperlakukan dengan buruk oleh
kaumnya dalam Perang Uhud. Pasa saat itu mereka mematahkan gigi
beliau. Peristiwa itu terjadi setelah Mi'raj. Seseorang yang Mi'raj
dengan tubuh sucinya dan kembali lagi ke dunia ini, Allah SWT tidak
pernah meninggalkan beliau sendiri: "Ya Muhammad, angkatlah kesulitan
dari Ummah." Untuk mengangkat kesulitan, beliau harus mengalami patah
gigi. Itu sangat sakit.

Allah SWT menguji Awliyaullah -jangan pikir Allah SWT tidak akan
menguji mereka. Allah SWT ingin para Awliyaullah memikul sebanyak
mungkin tanggung jawab para pengikut mereka. Seperti seorang Syaikh
dan wali yang kalian punyai. Kaum ulama adalah anak-anak dipintu
Awliyaullah. Mereka bukanlah Awliyaullah - mereka adalah orang-orang
yang belajar dan yang masih punya kesombongan, kebanggaan, hawa dan
nafsu. Karena mereka masih belum mau berusaha berjuang melawan
perilaku ini untuk mencapai tingkat ihsan. Maka mereka tidak
memperoleh lebih dari tingkat pertama dari 2 tingkat. Awliyaullah
sudah jauh dalam maqam al-ihsan untuk mengubah tingkah laku mereka
menjadi lebih baik.

Saya pernah berkali-kali melihat Mawlana, setelah semua orang
tertidur, beliau mengambil sampah didalam rumah, dan memperlihatkan
kepada saya, apa yang dilakukan seorang ulama dan yang dilakukan
seorang yang mengaku wakil atau deputi. Beliau mendatangi tempat
sampah dan tidak bicara apa-apa kepada semua orang. Beliau mengambil
sampah dan melihat sekerat roti, beliaupun mengambilnya. Beliau
melihat makanan itu disana dan mengambilnya. Menyimpannya dan kemudian
pada hari berikutnya, beliau tidak makan apa-apa dimalam hari karena
tidak merasa lapar. Tapi pada hari berikutnya saat orang-orang makan
di meja makan beliau, beliau membawa makanan yang diambilnya dari
tempat sampah dan memakannya. Aku melihat itu ratusan kali. Tidak saat
ini, namun ketika beliau ada di Damaskus tahun 1980an. Tunjukkan pada
saya kalau ada ulama yang melakukan dialog antar agama mau melakukan
seperti itu. Tidak, mereka membuang-buang makanan. Maulana Syaikh
tidak pernah membuang nikmat apapun dari Allah SWT.

Allah SWT meninggalkan Fira'un. Allah SWT berfirman, "Aku akan
menghancurkan Fira'un demi Sayyidina Musa." Mengapa Allah SWT tidak
menghancurkan Fir'aun pada 40 tahun sebelumnya? Karena Fir'aun
mempunyai kebiasaan mengumpulkan remah-remah makanan yang berjatuhan
dari meja. Fir'aun mengumpulkan dan memakan remah-remah tersebut.
Fir'aun berkata, "Aku tidak bisa membuang remah-remah ini karena
inilah nikmat dari Allah."

Karena saat tujuan datang -karena kita berada dijalan menuju tujuan
akhir- dan tujuan mendekat. Jadi, persiapkan diri kalian untuk tujuan
tersebut. Nah, saat tujuan akhir/masa hidup Fir'aun mendekat, setan
datang dan berkata, "Kau sudah menyimpan makanan dan remah-remah.
Kenapa? Kau kan Tuhan! Tinggalkan itu!"

Berapa kali kita membuang remah-remah bekas kita makan? Di meja kita
dan di lantai. Bukan hanya itu, kita mengambil makanan dan
membuangnya.
Saya tidak berencana membicarakan ini dan Mawlana Syaikh bersikeras
untuk mengatakan bahwa perubahan mendekat. Dan perubahan tersebut
mulai pada Maulid an-Nabi SAW dibulan Maret. Sebagian orang di
California mendengar dan melihat perubahan itu. Barang siapa yang
memahami, maka dipahami maksud dari perubahan tersebut.

Mawlana menyebutkan nama seseorang yang sedang datang. Dan orang itu
sudah datang sekarang. Dan kami akan melihat perubahan apa yang akan
terjadi. Ini bukanlah perubahan beliau dan bukan juga perubahan para
pengikut beliau. Bukan, ada sebuah perubahan surgawi mendekat.
Perubahan menjadi lebih baik. Bukan hanya bagi kaum Muslim, tapi buat
semua orang. Allah SWT tidak membedakan siapa yang Muslim dan yang
tidak. Tapi perubahan bagi semua orang. Urusan akhirat lain lagi.
Allah SWT memberikan sebuah perubahan yang sudah dinanti-nanti. Jangan
lupa membaca, "Subhaanallaahi wa bihamdihi Subhaanallaahil 'Azhim

Astaghfirullah
."




SufiLive.com > Transcript
"Change We Need"
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani | Thursday, Nov 06, 2008 | Chicago, IL US

Bosnian Mosque, Northbrook
May Allah bless Imam Senad and his community. It is an honor for us to
be here and that he opened the mosque for us.

We will first do dhikr and then short talk and then perform a
marriage, insha-Allah.
After Imam Senad's permission,
[Dhikr]


Audhu billah min ash-shaytan ir-rajeem
Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Raheem
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم كلمتان
خفيفتان على اللسان ثقيلتان في الميزان حبيبتان إلى الرحمن سبحان الله
وبحمده سبحان.
Kalimatan khafeefataan `ala al-lisan thaqeelataan fi 'l-meezaan.

Two words that are light on the tongue and heavy on the scales in Day
of Judgment. These words will erase sins, even if the sins are too
heavy they will erase them. The Prophet (s) recommended these two
words, to Sahaba to recite them. SubhanAllah wa bihamdihi SubhanAllah
il-`adheem, istaghfirullah. They are strong enough to erase any sins.

We are living in a world that is running so fast towards its
destination. People they think that they are going to live forever.
But we are, as Allah described us in Holy Qur'an:
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا
وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
Inna `aradnaa alamaanata `ala as-samaawati wa'l-ardi wa'l-jibaali fa
abayna an yahmilnaha wa ashfaqna minha wa hamalaha al-insaanu innahu
kaana dhalooman jahoola,

We did indeed offer the Trust to the Heavens and the Earth and the
Mountains; but they refused to undertake it, being afraid thereof: but
man undertook it;- He was indeed unjust and foolish;- Al-Ahzab [33:72]

We gave this trust, Allah is saying, "I offered My trust to the
heavens and earth," and they said, "no Ya Rabbee! we cannot carry it.
It is difficult." Human being said, "We can carry it," and Allah
described human being as dhalooman jahoolan. Why to carry it. Heavens
and earth said, "No we cannot carry it, don't send it on us." Because
if they carried it and didn't fulfill it then Allah swt would have
shattered this universe. That is why you see this universe is here.
That is what human beings took. That is why Allah disasters come on
human being. The earth is not affected. If there is a flood who is
affected? Us. Because you took the trust. If you want the trust keep
it clean as I gave it to you. If you make it clean I have to clean
you. Do you keep your son dirty or your daughter? Do you keep yourself
dirty? No we go and take a shower.

Why we are keeping our trust dirty. We read Holy Qur'an and we read
holy hadith and we put all these verses of Holy Qur'an in our homes
and in our schools but what we are taking wisdom out of it.

Looking – everyone is looking at Masud's baby and they are happy. Why
don't we smile to keep our trust clean. Everyone's eyes are diverted
to an innocent person always. But our eyes are not diverted towards
each other because we are sinful. That is the big difference.

Awliyaullah they can balance it. They have that vision. They don't
like anything in this universe, the only thing they like is that how
much they are closer day by day to the Divine Presence. To reach their
destination. We were driving today to come here and we were counting
the minutes, how many minutes left. We want to reach our destination.

Everyone likes to reach his destination. We were running to be here by
eight o'clock to reach our destination to reach on time. Also our
souls are running to reach their destinations. Our bodies, they don't
want. Because they carried the trust. The soul was clean, it didn't
carry the trust. The body is ignorant and oppressor.

This dunya is running to its destination. No one can stop it. Imams,
presidents, kings. They cannot stop the destination that is coming the
end goal for reaching our destinations. It is coming. Awliyaullah they
have a computer, you see these very very advanced computers today,
they are very small, they have everything when the time comes, the
computer calls adhan. Dhuhr time comes the computer calls adhan. How
does it know? It is calculating the second. You don't have one of
these. Imam you have one? I have one in my pocket. Finished `Isha
time. It calls the adhan.

This earth is moving to its destination to make sajda. Ya Rabbee, I
have come to my destination, I am traveling fast to reach you. No one
can stop it.

They have signs, awliyaullah. They live with signs. Without signs,
the Prophet (s) predicted signs of the last, of the end of this
universe.

When Jibreel asked him three questions, about Islam, iman and ihsan
and then asked him the more questions, "when is the time of the
Judgment Day?" and the Prophet (s) said, "The one asking knows more
than the one asked." Then Jibreel asked, "what are the signs of the
last days?" and the Prophet (s) mentioned one of these signs in that
hadith: that desert people who are living in desert will compete in
building high rises, turning deserts into paradises, dunya paradises.

Awliyaullah are counting moment by moment. So what do they do? They
are in presence of their lord. The Prophet (s) said, "the best time I
am in is when I am in prayers." Why shaykh? The Prophet (s) for him
the best time for him is in the prayers. For awliyaullah when is the
best time for them? In their prayers. When you recite al-Fatiha, whom
are you addressing. Alhamdulillah. Ya Rabbee, praise be to You.
Ar-Rahman ar-Raheem you are directing your conversation to Allah and
your salutation and your respect and acceptance that you are our Lord.
So why then we pray quickly?

If you are with a girl, … he is smiling. You invite her today for a
coffee or a tea, why? I am giving that example because it is
happening. And you want to speak with her is it not. Are you trying to
stretch the time or shrink it. They try to stretch the time, why?
Because their desires asking them to do that.

What about then the desires to stretch the time when you are in a
prayer? Instead of that we shorten it, Ya imam? We are in a rush. That
is a small example. That all of us, I am not excluding us, all of us
are falling into it.

Scholars go and speak today on the minbar, or give presentations in
schools or in university touching on issues that are very high issues.
Why are you flying so high. Look at your bottom. You stretch your time
with a lady or a body but you cut your time with Allah swt when you
are praying.

كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
Kullu hizbin bima ladayhim farihoon - Every party with what they have
are happy". Al-Mu'minun [23:53]

We are making tafsir to this ayah.. They translated with 100 different
meanings. But one of the meanings is that you are with Hizb
ash-Shaytaan you are trying to stretch your time with that one but in
the prayer you are with Allah and you are shortening your time.

Awliyaullah what do they do? They stretch the time, when they are in
prayer they like to stretch the prayer completely. That is why in
taraweeh they stretch the prayer in order to recite the Holy Qur'an.
It was not in time of the prophet to recite the whole Qur'an and it
was not in time of the prophet to read the whole Qur'an. But in time
of Sayyidina `Umar (r) they made it twenty raka`ats and now they made
it to recite the whole of the Holy Qur'an.

Why? So they can stretch the time in Allah's Presence. So we have to
stretch the prayer in order to be longer in Allah's Presence.

What are your five pillars of Islam: shahadatu an la ilaha illa-Allah
wa anna muhammadan `abuduhu rasuluhu wa iqamus-salaat, wa ita'u
'z-zakat, wa sawmu Ramadan wa hajj al-bayt. Look SubhanAllah insalaat
there are five pillars.


Awliyaullah are not blind, they see. When you say Allahu Akbar, … huh?
Iqamus-salaat. You are there in front of Ka`bah. When you sit for
at-tahiyat ashhadu an la ilaha illa-Allah wa ashhadu anna muhammadan
abduhu wa rasuluh…


So two pillars are there. When you say "Allahu Akbar" you don't drink
and eat. So you are fasting. When you say "Allahu Akbar" you are not
working. You are giving charity. In that time you are able to work but
you are not you are giving that time in charity.

So when you say "Allahu Akbar" you are in Ka`bah. Don't think you are
not there. When awliyaullah, who are not stupid, they are taken to
Ka`bah. But we cannot see. We are veiled. You are seeing the wall or
you are seeing the imam. But in reality you are not praying towards
the wall - you are praying towards the Ka`bah. Allah doesn't have
power to take away that veil to show you in Ka`bah? We say, "Allahu
Akbar," that "Allah is greater!" Cannot He take the veil away and show
you the Ka`bah? Today you open the TV and you see Ka`bah. Cannot Allah
open heavenly TV and take you to Ka`bah? But we are veiled. He didn't
veil us, but we veiled ourselves.

This dunya is moving to its destination. Last year in March in Mawlid
an-Nabi (s) it began. They opened it. They opened for people to see
that; for people to know there is a change coming. That change is an
opening for something big going to happen. Awliyaullah were waiting
and waiting and waiting for that thing to happen. From March that last
year in California many people heard that. Many messages came that a
change is going to happen. That change happened.

Don't think there are no awliyaullah that Allah gave them authority on
dunya. They have authority on dunya. Allah gave them that power.

By Mawlana's order two weeks I came here and by Mawlana's order this
week I came here. It is not because I want to come or because you
invited me. Two years I didn't come. But there is an important message
to be delivered for this week to be delivered also.

There are - when awliyaullah want you to see - when Mawlana Shaykh
wants you to see, you see. You are not the shaykh. You are the sheep.
When the ram wants to see he can take the whole flock back home to
safety.

And hunters have what? They have the dogs to bring the preyers to the
hunter. The pray. You send the dog everywhere to get the prey come.
There was a message to that one, two weeks ago, to that one who is
responsible for that whole area spiritually. Every area is under the
responsibility of a wali in the whole world. And Sultan al-Awliya are
responsible on the whole world. There was a message to be delivered to
that one who is responsible to that area of the Midwest and there is
congratulations to be given to thatwali who is responsible.

So awliyaullah are not veiled. When they want to send a message, they send.

So Mawlana Shaykh wants to send that message. Since this is the
century of change is coming there is going to be a change for the
whole world, from worse to good. Allah doesn't change from good to
worse. Allah loves His servants - He wants to change from bad to good.

That is why the title is "change we need." They have not put that.
Awliyaullah changed that inspired their heart to change that and it
was changed. And with this new situation there is a big change that is
going to take place for everyone to feel happiness, everyone to feel
grateful to Allah swt because it is preparation for reaching this
world to its destination. When this world reaches its destination we
are reaching our destination,

Many times I asked, may Allah give him long life, Mawlana Shaykh many
times I asked him about his legs because they were swollen and always
he refuses to be treated. Why?

People wondered. We wondered, but when he wants you to know, you know.
Because he wants to carry the pain on behalf of his followers that his
followers will not be in pain in dunya or akhira. He will carry their
pain on their behalf that they will not be in pain in dunya and akhira
and he will sacrifice his safety and his comfort for us to be
comfortable.

Awliyaullah they didn't move without permission. Now is the time that
Allah swt even a wali will be tested. The Prophet (s), how many times
he was given hard time and he is Seal of the Messengers? He was given
a hard time for his holy body and his body is holy and it went in
Mi'raj and still he has been treated by his people in the worst way in
the battle of Uhud. That was when they broke his teeth. That was after
the Mi'raj. The one who went in Mi'raj in his holy body and came back,
Allah did not leave him alone: "O Muhammad carry the difficulty of the
Ummah." To carry the difficulty he had to have his teeth broken. That
is painful.

Allah tests his awliyaullah - don't think Allah doesn't test them. He
wants them to carry as much as possible to take responsibility for
their followers. Such a shaykh you have and such a saint you have.
Scholars are children at the doors of awliyaullah. They are not
awliyaullah - they are people who study and people who still have
arrogance and pride and ego and desires. Still because they didn't try
to struggle against these characters in order to reach the level of
ihsan. They didn't reach above the first two levels. Awliyaullah went
far in to the maqam al-ihsan in order to change their behavior to
better behavior.

I saw Mawlana many times, after everyone sleeps, he goes to the
garbage in the house - and show me one scholar that does that and
show me one representative or deputy that does that. He goes there and
he doesn't say anything to anyone. He moves the garbage and he sees a
piece of bread he takes it out. He sees food that is there and takes
it out. Saves it and then the next day, he didn't eat it in the night
because he was not hungry, but the next day when people are eating on
his table, he brings that food and eats it. I saw that hundreds of
times. Not now, but when he was in Damascus in 1980s. Show me one of
these scholars who are doing interfaith activities do that. No, they
throw the food. He doesn't want to throw any favor of Allah.

Allah left Fira`un. He said, "I am going to destroy Fira`un to
Sayyidina Musa." Why Allah didn't destroy him for 40 years? Because
Fira`un was saving all these crumbs that fall down from the table. He
used to collect them and eat them. He said, "I cannot throw them
because this is ni`mat of Allah."

Because when destination came, because we are on the way to
destination, and that is coming. So prepare ourselves for that
destination. So when his destination came, Shaytan came and said to
him, "You are saving food and crumbs. Why? You are God! Step on that!"

How many times we are stepping on our crumbs? On our table and on the
floor. Not only that, we take food and throw them.

I am not planning to address this and Mawlana Shaykh is insisting to
say that change is coming. And that change began at Mawlid an-Nabi (s)
in March. Some people in California they heard and saw that. Those who
understood, understood that.

Mawlana said someone, by name, is coming. And that one came now. And
we will see what kind of changes are going to happen. It is not his
changes and it isn't his people's changes. No there is a heavenly
change coming for the better. Not only for Muslims, for everyone.
Allah doesn't look who is Muslim and not. But change for everyone. In
akhira is something else. Allah will bring a change that is expected.
Don't forget to say, "Subhanallah wa bihamdihi Subhanallah il-`adheem
istaghfirullah."
__._,_.___