Thursday, April 29, 2010

Kisah 1000 Kelereng



 Makin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi senyap sebab aku yang pertama bangun pagi, atau mungkin juga karena tak terkira gembiraku sebab tak  usah masuk kerja. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan.
Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan membawa secangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di tangan lainnya. Apa yang biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat yang  tak terlupakan dalam hidup ini. Begini kisahnya.
Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara  Bincang-bincang Sabtu Pagi. Aku dengar seseorang agak tua dengan suara emasnya. Ia sedang berbicara mengenai seribu kelereng kepada seseorang di telpon yang dipanggil "Tom". Aku tergelitik dan duduk ingin mendengarkan apa  obrolannya.
"Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjamu. Aku yakin mereka menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali kau harus meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit kupercaya kok  ada anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk menonton pertunjukan tarian putrimu pun  kau tak sempat".
Ia melanjutkan : "Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantuku mengatur dan menjaga prioritas apa yang yang harus kulakukan dalam hidupku".
Lalu mulailah ia menerangkan teori "seribu kelereng" nya." Begini Tom, suatu hari aku duduk-duduk dan mulai menghiitung-hitung. Kan umumnya orang rata-rata hidup 75 tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang kurang, tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun. Lalu, aku kalikan 75 ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900 yang merupakan jumlah semua hari Sabtu yang rata-rata dimiliki seseorang  selama hidupnya.  Sekarang perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal  yang lebih penting".
"Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir olehku semua detail ini", sambungnya, "dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan 2800 hari Sabtu. Aku terbiasa memikirkan, andaikata aku bisa hidup sampai 75 tahun, maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang masih bisa kunikmati".
"Lalu aku pergi ketoko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang ada. Aku butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng  itu. Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang kuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio. Setiap Sabtu sejak itu, aku selalu ambil sebutir kelereng dan membuangnya".
"Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng-kelereng itu menghilang, aku lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam hidupku. Sungguh, tak ada yang lebih berharga daripada mengamati  waktumu di dunia ini menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan meluruskan segala prioritas hidupmu".
"Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan teleponmu dan mengajak keluar istriku tersayang untuk sarapan pagi. Pagi ini, kelereng terakhirku telah kuambil, kukeluarkan dari kotaknya. Aku  berfikir, kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang akan datang, maka Allah  telah meberi aku dengan sedikit waktu tambahan ekstra untuk kuhabiskan dengan orang-orang yang kusayangi".
"Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa melewatkan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan aku berharap suatu saat bisa berjumpa denganmu. Selamat pagi!"
Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisa terdengar ! Untuk sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu. Mungkin  ia mau memberi para pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan  segalanya. Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu, tetapi aku  ganti acara, aku naik ke atas dan membangunkan istriku dengan sebuah kecupan.
"Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan". "Lho, ada apa ini…?", tanyanya tersenyum.  "Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial", jawabku, "Kan sudah  cukup lama kita tidak melewatkan hari Sabtu dengan anak-anak ? Oh ya,  nanti kita berhenti juga di toko mainan ya? Aku butuh beli kelereng."
Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
Dikutip dari Indonesian groups

Dari setiap satu kelereng yang telah terbuang, apakah yang telah anda dapatkan ?
Apakah ……..
kesedihan
keraguan
kebosanan
rasa marah
putus asa
hambatan
permusuhan
pesimis
kegagalan ?

ataukah …….
kebahagiaan
kepercayaan
antusias
cinta kasih
motivasi
peluang
persahabatan
optimis
kesuksesan ?

Waktu akan berlalu dengan cepat. Tidak banyak kelereng yang tersisa dalam kantong anda saat ini. Gunakan secara bijak untuk memberikan kebahagiaan yang lebih baik bagi anda sendiri, keluarga, dan lingkungan anda.
Sukses untuk anda !
Sumber

Wednesday, April 28, 2010

Lemparan Batu



Suatu hari, tampak seorang pengusaha muda sedang melaju di jalan raya mengendarai mobil mewah yang baru dibelinya. Perasaan puas, bangga dan senang menyelimutinya karena memiliki mobil yang sudah lama diidam-idamkan.
Tiba-tiba, saat sedang asyik menyetir, dia melihat seorang anak kecil menggerakkan tangan ke arah mobilnya yang disusul suara keras menghantam mobil. "Pletak…!!!" Suara itu terdengar nyaring di sebelah kiri pintu mobil. Sebuah batu kecil mengenai mobil baruya. Spontan, karena kaget, pengusaha muda itu menekan rem mobil kuat-kuat. Dengan perasaan geram, mobil pun segera dimundurkan ke arah dari mana batu itu dilempar
Dia bergegas turun untuk melihat apa yang terjadi dengan pintu mobil kesayangannya. "Aduh bener-bener kurang ajar!" Dia memaki sambil tangannya mengusap sayang goresan di pintu mobil. Amarahnya memuncak Dengan segera matanya menangkap sosok anak kecil yang tadi dilihatnya melempar sesuatu ke arah mobilnya. Dihampiri anak itu dengan tangan terkepal menahan marah, "Hai kamu! Lihat apa yang telah kamu lakukan pada mobil kesayanganku, lihat goresan itu!" Teriaknya penuh amarah sambil bersiap-siap akan memukul.
Si anak tampak pucat dan gemetar ketakutan. Dia berusaha meminta maaf. "Maaf Pak, maaf. Saya salah dan benar-benar minta maaf. Sebab saya tidak tahu lagi harus melakukan apa." Air mukanya tampak ngeri, matanya berkaca-kaca dan tangannya memohon ampun.
"Maaf Pak, saya melempar batu itu karena tidak ada seorang pun yang mau berhenti." Dengan airmata berurai yang mulai berjatuhan di pipi, anak tadi menunjuk ke suatu arah. "Itu di sana ada kakakku yang lumpuh. Dia tergelincir terjatuh dari kursi rodanya dan kesakitan. Saya tidak kuat mengangkatnya dan tidak ada seorang pun yang mau behenti menolongnya," ucapnya sambil terisak dan pandangan mata berharap.
"Tolong kakak saya Pak." Melihat ketulusan si bocah, sang pengusaha itu tidak mampu berkata apa-apa. Amarahnya pun mulai reda. Tak lama, dia menghampiri dan mengangkat si cacat yang tengah mengerang kesakitan, lalu dia dudukkan ke kursi roda.
Si bocah pun tak henti-hentinya berterima kasih dan mengucapkan maaf. "Terima kasih Pak, semoga Tuhan membalas kebaikan hati Bapak. Dan sekali lagi maaf telah melukai mobil Bapak." Lalu, si bocah kecil itu pun kembali mendorong kursi roda kakaknya untuk melanjutkan perjalanan. Sementara si pengusaha muda itu kembali mengendarai mobilnya sambil merenungi kejadian yang baru saja dia alami.
"Hidup akan jauh lebih indah dan bermakna jika kita mampu menyisihkan sebagian rezeki, waktu, dan tenaga untuk memperhatikan dan membantu orang lain yang membutuhkan."

Kisah seorang laki-laki dan anak buta

  A blind boy sat on the steps of a building with a hat by his feet. He held up a sign which said: 'I am blind, please help.' There were only a few coins in the hat.
 


For Latest And Cool Stuff Visit (Www.xcitefun.net)
 


A man was walking by. He took a few coins from his pocket and dropped them into the hat. He then took the sign, turned it around, and wrote some words. He put the sign back so that everyone who walked by would see the new words.

Soon the hat began to fill up. A lot more people were giving money to the blind boy. That afternoon the man who had changed the sign came to see how things were. The boy recognized his footsteps and asked, 'Were you the one who changed my sign this morning? What did you write?'
 

 
For Latest And Cool Stuff Visit (Www.xcitefun.net)
 



The man said, 'I only wrote the truth. I said what you said but in a different way.'
What he had written was: 'Today is a beautiful day and I cannot see it.'

Do you think the first sign and the second sign were saying the same thing?

Of course both signs told people the boy was blind. But the first sign simply said the boy was blind. The second sign told people they were so lucky that they were not blind. Should we be surprised that the second sign was more effective?
 

 
For Latest And Cool Stuff Visit (Www.xcitefun.net)
 


Moral of the Story: Be thankful for what you have. Be creative. Be innovative. Think differently and positively.


Invite others towards good with wisdom. Live life with no excuse and love with no regrets. When life gives you a 100 reasons to cry, show life that you have 1000 reasons to smile. Face your past without regret. Handle your present with confidence. Prepare for the future without fear. Keep the faith and drop the fear.


Great men say, 'Life has to be an incessant process of repair and reconstruction, of discarding evil and developing goodness…. In the journey of life, if you want to travel without fear, you must have the ticket of a good conscience.'


The most beautiful thing is to see a person smiling…

And even more beautiful is, knowing that you are the reason behind it!!!



(¨`·.·´¨)
`·.¸(¨`·.·´¨) Keep
(¨`·.·´¨)¸.·´ Smiling!!!!!
`·.¸.·´




__._,_.___

Tuesday, April 27, 2010

MEMETIK BUAH KEIKHLASAN


السلام عليكم ورحمته الله وبركا تها
Semoga bermanfaat
 wass.....zainal
MEMETIK BUAH KEIKHLASAN
Telah kita ketahui,  betapa pentingnya dan besarnya peranan ikhlas dalam sebuah amalan, karena sebuah amalan tidak akan diterima di sisi Allah subhanahu wata'ala jika pelakunya tidak mengikhlaskan amalannya tersebut karena Allah subhanahu wata'ala.
Dan ada beberapa keutamaan dan buah yang bisa dipetik dari keikhlasan kepada Allah subhanahu wata'ala, di antaranya adalah:

1. Mendapatkan syafa'at Nabi shalallahu 'alaihi wasallam
Shahabat Abu Hurairah radhiallahu 'anhu pernah bertanya kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam: "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling bahagia dengan mendapatkan syafa'at engkau pada hari kiamat nanti?" Beliau menjawab:

مَنْ قَالَ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ
"Orang yang mengucapkan Laa Ilaha Illallah dengan ikhlas dari lubuk hatinya." (HR. Al Bukhari)
Makna ikhlas di sini adalah dia mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dengan sekaligus menjalankan konsekuensi-konsekuensi dari kalimat tersebut, yakni dia harus benar-benar mempersembahkan amal ibadahnya kepada Allah subhanahu wata'ala dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Allah subhanahu wata'ala berfirman (artinya):
"Dan beribadahlah hanya kepada Allah dan jangan engkau menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun." (An Nisa': 36)

2. Dibukakan baginya pintu-pintu langit
Hal ini berdasarkan sabda Nabi shalallahu 'alaihi wasallam:

مَا قَالَ عَبْدٌ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله قَطٌّ مُخْلِصًا, إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ, حَتَّى يُفْضِيَ إِلَى الْعَرْشِ, مَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ
"Tidaklah seorang hamba mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dengan ikhlas, kecuali pasti akan dibukakan baginya pintu-pintu langit, sampai dia dibawa ke 'Arsy (tempat beristiwa'nya Allah), selama dia menjauhi perbuatan dosa-dosa besar." (HR. At Tirmidzi)
3. Diharamkan baginya An Nar (Neraka)
Sesungguhnya An Nar itu haram dimasuki oleh orang-orang yang ikhlas kepada Allah subhanahu wata'ala sebagaimana sabda Nabi shalallahu 'alaihi wasallam:

إِنَّمَا يَنْصُرُ اللهُ هَذِهِ اْلأُمَّةَ بِضَعِيْفِهَا, بِدَعْوَتِهِمْ, وَصَلاَتِهِمْ, وَإِخْلاَصِهِمْ
"Sesungguhnya Allah subhanahu wata'ala menolong umat ini dengan adanya kaum yang lemah di antara mereka, dengan doa mereka, dengan shalat mereka, dan dengan keikhlasan yang ada pada mereka." (HR. An Nasa'i)
7. Dilapangkan dari masalah yang sedang menghimpitnya
Terkadang seorang muslim dihadapkan pada suatu masalah yang sangat pelik yang terkadang menjadikan dia berputus asa dalam mengatasinya. Namun amalan-amalan yang dilakukan dengan ikhlas dapat dijadikan sebagai wasilah (perantara) dalam berdo'a kepada Allah subhanahu wata'ala untuk dihilangkannya berbagai masalah yang sedang menghimpitnya?
Hal ini pernah menimpa tiga orang pada zaman dahulu ketika mereka terperangkap di dalam sebuah goa. Kemudian Allah subhanahu wata'ala selamatkan mereka karena do'a yang mereka panjatkan disertai dengan penyebutan amalan-amalan shalih yang mereka lakukan ikhlas karena Allah subhanahu wata'ala.
Kisah selengkapnya bisa anda baca di kitab Riyadhush Shalihin hadits no. 12.

8. Husnul Khatimah
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam pernah menceritakan bahwa pada zaman dahulu ada seseorang yang telah membunuh 99 bahkan 100 orang. Kemudian orang tersebut hendak bertaubat kepada Allah subhanahu wata'ala, tetapi akhirnya orang tersebut meninggal sebelum beramal kebajikan sedikitpun.
Namun Allah subhanahu wata'ala terima taubatnya karena keikhlasan dia untuk benar-benar bertaubat kepada Allah subhanahu wata'ala, dan dia pun tergolong orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah.
Kisah selengkapnya juga bisa anda baca di kitab Riyadhush Shalihin hadits no. 20.

9. Benteng dari godaan setan
Setan dan bala tentaranya akan senantiasa menggoda umat manusia seluruhnya sampai hari kiamat. Namun hanya orang-orang yang ikhlaslah yang akan selamat dari godaan mereka ini. Hal ini diakui sendiri oleh pimpinan para setan yaitu iblis, sebagaimana Allah subhanahu wata'ala sebutkan pengakuannya itu dalam Al Qur'an (artinya):
"Iblis berkata: "Wahai Tuhanku, oleh sebab Engkau telah menyesatkanku, pasti aku akan menjadikan mereka (anak cucu Adam) memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas di antara mereka." (Al Hijr: 39-40)

10. Selamat dari jurang kemaksiatan kepada Allah subhanahu wata'ala
Tercatat dalam sejarah, bagaimana dahsyatnya godaan yang dialami Nabi Yusuf ? ketika diajak berzina oleh seorang istri pejabat negeri waktu itu. Namun Allah subhanahu wata'ala selamatkan dia dan Allah subhanahu wata'ala palingkan dia dari perbuatan tersebut. Allah subhanahu wata'ala kisahkan peristiwa ini di dalam Al Qur'an (artinya):
"Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian." (Yusuf: 24)
Apa sebabnya?
"Sesungguhnya dia (Yusuf) itu termasuk hamba-hamba Kami yang ikhlas." (Yusuf: 24)

11. Senantiasa di atas kebaikan
Diriwayatkan oleh Ja'far bin Hayyan dari Al Hasan, bahwa beliau berkata: "Senantiasa seorang hamba itu berada dalam kebaikan, jika berkata, (ikhlas) karena Allah subhanahu wata'ala, dan jika beramal, (ikhlas) karena Allah subhanahu wata'ala."

KEUTAMAAN IKHLAS DALAM MENJALANKAN RUKUN ISLAM
Agama Islam itu memiliki lima rukun berdasarkan sabda Nabi shalallahu 'alaihi wasallam:

بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَصِيَامِ رَمَضَانَ وَحَجِّ بَيْتِ اللهِ الْحَرَامِ
"Islam itu dibangun di atas lima rukun: Syahadat Laa Ilaaha Illallah Muhammad Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan melakukan ibadah haji ke Baitullah Al Haram." (HR. Al Bukhari, Muslim).
Barangsiapa yang melaksanakannya dengan keikhlasan kepada Allah subhanahu wata'ala, maka dia telah membangun bangunan Islam ini dengan pilar-pilar yang sangat kuat sehingga dia tetap istiqamah di atas agama Islam sampai dia dipanggil ke haribaan-Nya.
Di samping itu ada beberapa keutamaan khusus yang terdapat pada masing-masing amalan rukun Islam tersebut sebagaimana yang dikabarkan Nabi shalallahu 'alaihi wasallam berikut:

1. Ikhlas dalam syahadat
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَا مِنْ نَفْسٍ تَمُوْتُ وَهِيَ تَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله وَأَنِّيْ رَسُولُ اللهِ, يَرْجِعُ ذَلِكَ إِلَى قَلْبِ مُؤْمِنٍ, إِلاَّ غَفَرَ اللهُ لَهُ
"Tidaklah ada satu jiwa pun yang meninggal dalam keadaan bersyahadat Laa Ilaaha Illallah dan aku adalah Rasulullah yang itu semua kembali kepada hati seorang mukmin (ikhlas dari lubuk hatinya), kecuali Allah akan beri ampunan kepadanya." (HR. Ahmad, Ibnu Majah, lihat Ash Shahihah, no. 2278)
2. Ikhlas dalam Shalat
Keutamaannya sebagaimana yang disabdakan Nabi shalallahu 'alaihi wasallam berikut:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَتَوَضَّأُ, فَيُحْسِنُ الْوُضُوْءَ, ثُمَّ يَقُوْمُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ, يُقْبِلُ عَلَيْهِمَا بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ, إِلاَّ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
"Tidaklah ada seorang muslim yang berwudhu dan membaguskan wudhunya, kemudian menegakkan shalat dua rakaat dengan menghadirkan hati dan wajahnya (ikhlas), kecuali wajib bagi dia untuk masuk Al Jannah." (HR. Muslim)
3. Ikhlas dalam Menunaikan Zakat
Pernah salah seorang shahabat Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam datang kepada beliau dan menanyakan tentang Islam. Beliau pun menjawabnya dengan menyebutkan beberapa perkara, di antaranya adalah kewajiban membayar zakat. Kemudian shahabat tadi pergi dan mengatakan:

وَاللهِ! لاَ أَزِيْدُ عَلَى هَذَا وَلاَ أَنْقُصُ مِنْهُ
"Demi Allah, aku tidak akan menambah (dari yang disebutkan Nabi shalallahu 'alaihi wasallam) dan tidak akan menguranginya." (HR. Al Bukhari, Muslim)
Nabi shalallahu 'alaihi wasallam pun bersabda:

أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ
"Sungguh dia beruntung jika benar-benar jujur dalam ucapannya."
Di antara konsekuensi kejujuran seseorang adalah hendaknya dia benar-benar ikhlas karena Allah subhanahu wata'ala dalam amalannya tersebut.

4. Ikhlas dalam Menjalankan Puasa Ramadhan
Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا, غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan dilandasi keimanan dan semata-mata ikhlas mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Al Bukhari, Muslim)
5. Ikhlas dalam Ibadah Haji
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ حَجَّ لِلّهِ, فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمٍ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
"Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji semata-mata ikhlas karena Allah, dan dia tidak melakukan perbuatan kotor dan dosa dalam hajinya tersebut, maka dia kembali dalam keadaan seperti pada hari dia dilahirkan oleh ibunya (suci dan bersih dari dosa)." (HR. Al Bukhari, Muslim)
 

Thursday, April 08, 2010

TIDAK MENGELUH ”TERNYATA” LEBIH BAIK

MENGELUH, sebuah kata sederhana yang mungkin jarang kita ucapkan dalam
kehidupan sehari-hari, tetapi seringkali kita praktekkan langsung baik
secara sadar maupun tidak sadar. Beberapa waktu lalu saya berkumpul
dengan teman-teman lama saya. Seperti biasanya kami membicarakan
mengenai pekerjaan, pasangan hidup, masa lalu, dan berbagai macam hal
lainnya.
Setelah pulang saya baru tersadar, bahwa kami satu sama lain saling
berlomba untuk memamerkan keluhan kami masing-masing, seolah-olah
siapa yang paling banyak mengeluh dialah yang paling hebat.
"Bos gue kelewatan masa udah jam 6, gue masih disuruh lembur, sekalian
aja suruh gue nginep di kantor!"
"Kerjaan gue ditambahin melulu tiap hari, padahal itu kan bukan "job-des"
gue"
"Anak buah gue memang bego, disuruh apa-apa salah melulu".
Mungkin kita semua pun melakukan hal tersebut setiap saat tanpa
menyadarinya.
Tahukah Anda semakin sering kita mengeluh, maka semakin sering pula
kita mengalami hal tersebut. Sebagai contohnya, salah satu teman baik
saya selalu mengeluh mengenai pekerjaan dia. Sudah beberapa kali dia
pindah kerja dan setiap kali dia bekerja di tempat yang baru, dia
selalu mengeluhkan mengenai atasan atau rekan-rekan sekerjanya.
Sebelum dia pindah ke pekerjaan berikutnya dia selalu ribut dengan
atasan atau rekan sekerjanya. Seperti yang bisa kita lihat bahwa
terbentuk suatu pola tertentu yang sudah dapat diprediksi, dia akan
selalu pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan berikutnya sampai dia
belajar untuk tidak mengeluh.
Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan dan bagi beberapa
orang, hal ini menjadi suatu kebiasaan dan parahnya lagi mengeluh
menjadi suatu kebanggaan. Bila Anda memiliki dua orang teman, yang
pertama selalu berpikiran positif dan yang kedua selalu mengeluh, Anda
akan lebih senang berhubungan dengan yang mana? Menjadi seorang yang
pengeluh mungkin bisa mendapatkan simpati dari teman kita, tetapi
tidak akan membuat kita memiliki lebih banyak teman dan tidak akan
menyelesaikan masalah kita, bahkan bisa membuat kita kehilangan
teman-teman kita.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita mengeluh? Kita mengeluh
karena kita kecewa bahwa realitas yang terjadi tidak sesuai dengan
harapan kita. Bagaimana kita mengatasi hal ini. Caranya sebenarnya
gampang-gampang susah, kita hanya perlu bersyukur.
Saya percaya bahwa di balik semua hal yang kita keluhkan PASTI ADA hal
yang dapat kita syukuri.
Sebagai ilustrasi, Anda mengeluh dengan pekerjaan Anda. Tahukah Anda
berapa banyak jumlah pengangguran yang ada di Indonesia? Sekarang ini
hampir 60% orang pada usia kerja produktif tidak bekerja, jadi
bersyukurlah Anda masih memiliki pekerjaan dan penghasilan. Atau Anda
mengeluh karena disuruh lembur atau disuruh melakukan kerja ekstra.
Tahukah Anda bahwa sebenarnya atasan Anda percaya kepada kemampuan
Anda? Kalau Anda tidak mampu tidak mungkin atasan Anda menyuruh Anda
lembur atau memberikan pekerjaan tambahan. Bersyukurlah karena Anda
telah diberikan kepercayaan oleh Atasan Anda, mungkin dengan Anda
lebih rajin siapa tahu Anda bisa mendapatkan promosi atau paling tidak
mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru.
Bersyukurlah lebih banyak dan percayalah hidup Anda akan lebih mudah
dan keberuntungan senantiasa selalu bersama Anda, karena Anda dapat
melihat hal-hal yang selama ini mungkin luput dari pandangan Anda
karena Anda terlalu sibuk mengeluh.
Mari Belajar:
1. Bersyukurlah setiap hari setidaknya satu kali sehari. Bersyukurlah
atas pekerjaan Anda, kesehatan Anda, keluarga Anda atau apapun yang
dapat Anda syukuri.
2. Jangan mengeluh bila Anda menghadapi kesulitan tetapi lakukanlah
hal berikut ini. Tutuplah mata Anda, tarik nafas panjang, tahan
sebentar dan kemudian hembuskan pelan-pelan dari mulut Anda, buka mata
Anda, tersenyumlah dan pikirkanlah bahwa suatu saat nanti Anda akan
bersyukur atas semua yang terjadi pada saat ini.
3. Anggaplah masalah besar adalah tanda Tuhan berkehendak menguji Anda
untuk naik tingkat ke level yang lebih baik (kematangan, kedewasaan,
dll.)
4. Biasakan diri untuk tidak ikut-ikutan mengeluh bila Anda sedang
bersama teman-teman yang sedang mengeluh dan beri tanggapan yang
positif atau tidak sama sekali.
"Semakin banyak Anda bersyukur kepada Tuhan atas apa yang Anda miliki,
maka semakin banyak hal yang akan Anda miliki untuk disyukuri."