Dahsyatnya Sholawat
Shalawat dan salam marilah kita        sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw dan keluarga,        sahabat-sahabat serta para pengikutnya.
Ada empat perbuatan ringan yang        apabila kita lakukan, maka kita termasuk golongan orang yang tidak        terpuji.
1. Seseorang yang membuang air kecil        sambil berdiri, 2. Seseorang yang mengusap dahinya sebelum selesai dari        shalat, 3. Seseorang yang mendengar adzan tetapi ia tidak menirukan        seperti apa yang diucapkan muadzin, 4. seseorang yang apabila mendengar        nama Nabi Muhammad Saw disebut, tetapi tidak membacakan shalawat        atasnya.
Sabda        Nabi Muhammad Saw:
أربع من الجَفَاءِ أن يبول الرجل وهو        قائم، وأن يمسح جبهته قبل أن يفرغ من الصلاة، وأن يسمع النداء فلا يشهد مثل        ما يشهد المؤذّن، وأن أذكر عنده فلا يصلي عليّ. (رواه البزار        والطبراني)
Artinya:
"Empat        perbuatan termasuk perbuatan yang tidak terpuji, yaitu (1) bila seseorang        buang air kecil sambil berdiri, (2) seseorang yang mengusap dahinya        sebelum selesai dari shalat, (3). Seseorang yang mendengar adzan tetapi ia        tidak menirukan seperti yang diucapkan muadzin, (4) seseorang yang apabila        mendengar namaku disebut, tetapi ia tidak membacakan shalawat atasku. (HR.        Bazzar dan Tabhrani)
Dalam ibadah sehari-hari, sebenarnya        ada sebuah perbuatan ringan yang apabila kita lakukan mendatangkan akibat        yang maha dahsyat, dan apabila kita tinggalkan maka kita termasuk golongan        orang yang tidak berbalas budi.
Pada saat kita telah diberi bantuan        oleh orang lain, sudahlah pasti akan mengucapkan terima kasih yang tak        terhingga, atau mungkin mengucapkan doa untuk kebaikannya.
 Begitu pula dengan Rasulullah        Saw yang telah mengeluarkan kita dari lembah kegelapan menuju alam terang        benderang, maka sudahlah pantas bagi kita untuk selalu mengucapkan        sholawat dan salam atas beliau, sebagai ungkapan rasa terima kasih dan        kecintaan kita atas segala jasa dan perjuangan yang tak tertandingi di        alam jagad ini.
Dalam        ibadah-ibadah lain, Allah Swt memerintahkan kepada hamba-hambaNya untuk        mengerjakannya, namun khusus dalam perintah membaca shalawat, Allah Swt        menyebutkan bahwa Allah sendiri bershalawat atasnya, kemudian        memerintahkan kepada malaikatNya, baru kemudian pada orang-orang yang        beriman untuk bershalawat atasnya. Dengan hal ini semakin menunjukkan        bahwasanya melakukan shalawat atas Nabi muhammad saw, tidak cuma sekedar        ungkapan terima kasih, tetapi ia juga menjadi ibadah yang  utama.
Bila kita ingin mengetahui bahwa        shalawat termasuk ibadah yang utama, maka perhatikan dan renungkan firman        Allah Swt dalam al-Quran:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ        يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ        وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan        malaikat-malaikatNya, bershalawat atas Nabi, wahai orang-orang yang        beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkan salam penghormatan        kepadanya". (QS. Al-Ahzab 56).
Dari ayat tersebut kita mengetahui,        Allah Swt saja sang Pencipta jagad raya dan mahkluk seluruh dunia termasuk        diri kita yang kecil ini, mau bershalawat terhadap Nabi Muhammad Saw, dan        juga para malaikat yang telah dijamin tak akan berbuat kesalahan turut        bershalawat terhadap nabi, mengapa diri kita yang telah diselamatkan        beliau masih melupakan ibadah yang teramat mulia ini. Sesungguhnya        perbuatan seseorang menunjukkan pada perangai dirinya.
سيرة المرء تنبأ عن سريرته
Shalawat adalah sebuah ibadah yang        tidak berbatas alam, jarak ataupun waktu. Artinya bila diucapkan maka akan        menembus alam langit yang sangat jauh, didengar para malaikat, lalu turut        menyampaikan doa bagi manusia yang mengucapkannya, dan menembus Alam kubur        menyampaikan salam yang diucapkan manusia kepada Nabi Muhammad        Saw.
Nabi Saw bersabda:
ما منكم من أحدٍ سلّم علي إذا متُّ إلا        جاءني جبريل فقال جبريل يا محمد هذا فلان ابن فلان يُقرئك السلام، فأقول        وعليه السلام ورحمة الله وبركاته. (رواه أبو داود).
Artinya:
"Tidak        ada salah seorang di antara kamu yang mengucapkan salam kepadaku sesudah        aku mati melainkan malaikat jibril datang kepadaku seraya mengucapkan:        'wahai Muhammad, ini Fulan bin Fulan mengucapkan salam untukmu, maka aku        menjawab: "dan atasnya salam dan rahmat serta berkah dari Allah". (HR. Abu        Daud)
Lalu apa fadhilah mengucapkan        shalawat dan salam atas junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw?
Ada        beberapa riwayat dari hadist Rasulullah Saw, Atsar sahabat Radiallahu        anhum dan pengalaman beberapa ulama yang mengisyaratkan imbalan bagi        mereka yang mau bershalawat.
1). Shalawat membersihkan        dosa
Sabda Nabi Saw:
صلّو عليّ فإن الصلاة علي زكاةٌ لكم        واسألوا الله لي الوسيلة، قالوا وما الوسيلة يا رسول الله؟ قال: أعلى درجةٍ        في الجنة لا ينالها إلا رجلٌ واحدٌ وأنا ارجو أن يكون أنا هو. (رواه أحمد في        مسنده)
"bacalah shalawat atasku karena        sesungguhnya shalawat atasku membersihkan dosa-dosamu, dan mintalah kepada        Allah untukku wasilah". Para sahabat bertanya: "apakah wasilah itu?"        beliau menjawab: "derajat yang paling tinggi di sorga yang hanya seorang        saja yang akan memperolehnya dan aku berharap semoga akulah orang yang        memperolehnya".
2). Shalawat berpahala sepuluh        rahmat Allah dan menghapus sepuluh kesalahan
Sabda Nabi Saw:
من صلّى علي صلاةً واحدة صلى الله عليه        عشر صلوات وحطّ عنه عشر خطيآت (رواه النسائي)
"barangsiapa yang membaca shalawat        atasku satu shalawat maka Allah akan menurunkan sepuluh rahmat kepadanya        dan menghapus sepuluh kesalahannya" (HR. Nasai)
3). Dikabulkan hajat di dunia dan        akhirat
Sabda beliau Saw:
من صلى علي في اليوم مائةَ مرّةٍ قضى        الله له مائةَ حاجةٍ، سبعين منها في الآخرة وثلاثين في الدنيا
"barangsiapa yang membacakan shalawat        untukku pada suatu hari seratus kali, maka Allah akan memenuhi seratus        hajatnya, 70 di antaranya nanti di akhirat dan 30 di dunia. (Kitab Jam'ul        Jawami', Hal: 796)
4). Terangkatnya derajat        manusia
Sabda beliau Saw:
من صلى عليّ من أمتي مخلصاًَ من قَلبِه        صلاةً واحدةً صلّى اللهُ عليه عشر صلواتٍ ورفع عشر درجاتٍ ومحا عنه عشر        سيئاتٍ. (رواه النسائ)
"barangsiapa di antara umatku yang        membacakan shalawat atasku satu kali dengan ikhlas dari lubuk hatinya,        maka Allah menurunkan sepuluh rahmat kepadanya, mengangkat sepuluh derajat        kepadanya, dan menghapus sepuluh kesalahan". (HR. Nasai)
5). Menjadikan doa cepat        terkabul
Bahwasanya Umar bin Khattab Ra        berkata: "Saya mendengar bahwa doa itu ditahan diantara langit dan bumi,        tidak akan dapat naik, sehingga dibacakan shalawat atas nabi Muhammad        Saw". (Atsar Hasan, Riwayat Tirmidzi)
Ada        sebuah cerita, bahwasanya ulama besar Sufyan ats Tsauri sedang thawaf        mengelilingi ka'bah dan melihat seseorang yang setiap kali mengangkat kaki        dan menurunkannya senantiasa membaca shalawat atas nabi.
Sufyan bertanya: "Sesungguhnya engkau        telah telah tinggalkan tasbih dan tahlil, sedang engkau hanya melakukan        shalawat atas Nabi. Apakah ada bagimu landasan yang khusus? Orang itu        menjawab: "Siapakah engkau? Semoga Allah mengampunimu.
Sufyan menjawab: "Saya adalah sufyan        ats tsauri". Orang itu berkata: "seandainya kamu bukanlah orang yang        istimewa di masamu ini niscaya saya tidak akan memberitahukan masalah ini        dan menunjukkan rahasiaku ini".
Kemudian orang itu berkata kepada        sufyan: "sewaktu saya mengerjakan haji bersama ayahku, dan ketika berada        di dekat kepalanya ayahku meninggal dan mukanya tampak hitam, lalu saya        mengucapkan "innalillah wa inna ilahi rajiun" dan saya menutup mukanya        dengan kain.
Kemudian saya tertidur dan bermimpi,        dimana saya melihat ada orang yang sangat tampan, sangat bersih dan        mengusap muka ayahku, lalu muka ayahku itu langsung berubah menjadi putih.        Saat orang yang tampan itu akan pergi, lantas saya pegang pakaiannya        sambil bertanya: "wahai hamba Allah siapakah engkau? Bagaimana lantaran        kamu Allah menjadikan muka ayahku itu langsung berubah menjadi putih di        tempat yang istimewa ini?. Orang itu menjawab: "apakah kamu tidak mengenal        aku?
Aku adalah Muhammad bin Abdullah yang        membawa al-Quran. Sesungguhnya ayahmu itu termasuk orang yang melampaui        batas (banyak dosanya) akan tetapi ia banyak membaca shalawat atasku.        Ketika ia berada dalam suasana yang demikian, ia meminta pertolongan        kepadaku, maka akupun memberi pertolongan kepadanya, karena aku suka        memberi pertolongan kepada orang yang banyak memperbanyak shalawat        atasku". Setelah itu saya terbangun dari tidur, dan saya lihat muka ayahku        berubah menjadi putih. (Dari Kitab: Tanbihun Ghofilin, as-Samarqhondi,        hal: 261)
Begitu dahsyatnya balasan shawalat        terhadap Nabi Saw. sehingga bagi siapapun yang mengucapkannya akan        melibatkan Allah, para malaikat dan Nabi Muhammad Saw langsung        membalasnya, tidak cuma balasan pahala, imbalan atau keselamatan di        akhirat, tetapi juga mendapat syafaat dari Nabi Muhammad Saw.
Orang        yang mendengar shalawat atas nabi, tetapi tidak menjawabnya lalu ia        meninggal dan masuk neraka, maka Allah menjauhkan dari        RahmatNya.
Sabda Nabi:
"Jibril datang kepadaku dan berkata:        "wahai Muhammad, barangsiapa yang mendapatkan bulan ramadhan namun ia        tidak diampuni dosanya, lalu ia mati dan masuk neraka, maka Allah akan        menjauhkan dari RahmatNya. Aku menjawab: "amin". Jibril berkata lagi:        "barangsiapa yang masih bertemu dengan kedua orangtuanya atau salah satu        diantaranya kemudian tidak berbuat baik pada orang tuanya, lalu mati dan        masuk neraka, maka Allah menjauhkan dari rahmatNya. Aku menjawab: "Amin".        Jibril berkata lagi: "barangsiapa yang disebutkan namamu (muhammad) namun        ia tidak membacakan shalawat lalu ia mati dan masuk neraka, maka Allah        menjauhkan dari rahmatNya. Aku mengucapkan "Amin". (HR. Ibnu        Hibban).
Ucapkanlah shalawat kepada Nabi        Muhammad Saw, disaat kita senggang, disaat akan menggubah posisi kegiatan        kita, disaat kapanpun, dimanapun selagi kita mampu. Dan bila ada yang        mengucapkan shalawat:
اللهم صلى على محمد وعلى آل محمد        (Allahumma Shalli alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad)
Maka        kita menjawab:
اللهم        صلى وسلم وبارك على محمد  (Allahumma Shalli wa sallim wa barik alaa        Muhammad)
Jangan lupakan shalawat, karena bila        kita lupa berarti kita telah melupakan seseorang yang telah menunjukkan        kita kejalan yang lurus yaitu Nabi Muhammad Saw. bila kita telah melupakan        shalawat berarti kita telah melupakan dan keliru dari jalan yang        seharusnya kita tempuh menuju sorga.
"barangsiapa        yang lupa membaca shawalat atasku, berarti ia telah keliru dari jalan ke        sorga" (HR. Ibnu majah).
       
       
Wa        min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati        fatihah!!
        
Sumber        :  Milis Muhibbun        Naqsybandi