Ketika ada seorang sedang berjalan  di sebuah padang yang luas tak berair, tiba-tiba dia mendengar suara dari awan  (mendung), Siramilah kebun si fulan! maka awan iu menepi (menjauh) lalu  mengguyurkan airnya di tanah bebatuan hitam. Ternyata ada saluran air dari  saluran-saluran itu yang telah penuh dengan air. Maka ia menelusuri (mengikuti)  air itu. Ternyata ada seorang laki-laki yang berada di kebunnya sedang  mengarahkan air dengan cangkulnya. Kemudian dia bertanya, Wahai hamba Alloh,  siapakah nama anda? dia menjawab, Fulan. 
 Sebuah nama yang didengar dari awan  tadi. Kemudian orang itu balik bertanya, Mengapa anda menenyakan namaku? dia  menjawab, Saya mendengar suara dari awan yang ini adalah airnya, mengatakan  Siramilah kebun si fulan! yaitu nama anda. Maka apakah yang telah anda kerjakan  dalam kebun ini?. Dia menjawab, Karena anda telah mengatakan hal ini maka akan  saya ceritakan bahwa saya memperhitungkan (membagi) apa yang dihasilkan oleh  kebun ini; sepertiganya saya sedekahkan; sepertiganya lagi saya makan bersama  keluarga dan sepertiganya lagi saya kembalikan lagi ke kebun (ditanam kembali).  HR. Imam Muslim no.2984.
 Berkata Imam Nawawi : Hadits itu  menjelaskan tentang keutamaan bersedekah dan berbuat baik kepada orang-orang  yang miskin dan orang-orang dalam perjalanan. Juga keutamaan seorang yang makan  dari hasil usahanya sendiri, termasuk keutamaan memberi nafkah kepada keluarga.  (Kunci-kunci Rizki Menurut Al Qur an & As Sunnah hal.75). 
 Berkata Muhammad bi Hamid Abdul  wahhab, Pelajaran yang dapat di petik dari hadits ini adalah Keutamaan  bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan , anjuran untuk berbuat baik  kepada fakir miskin dan anak-anak terlantar , dan Alloh mencintai orang yang  hidupnya seimbang, dia mau menginfakkan sebagian hartanya kepada yang berhak  menerimanya (61 Kisah Pengantar Tidur, hal.59-60). 
 Berkata Syaikh Abdul Muhsin Al  Abbad mengomentari hadits di atas: (Hadits ini) termasuk dari (contoh)  pengaruh-pengaruh yang baik, yang diperoleh dari sedekah dan berbuat baik kepada  orang-orang miskin . (Atsarul Ibadat Fi Hayatil muslim, hal.23).
 diambil dari : http://pengusahamuslim.com/modules/wordpress/?p=5
