Ketika seseorang sedang dicabut nyawanya, maka datanglah setan, lalu duduk didekat kepala orang tsb. Seraya berkata '' Tinggalkan Agama ini, katakan bahwa Tuhan itu ada dua, sehingga kamu bebas dari kesakitan'' , dan sat-sat seperti ini adalah saat yang sangat kritis dan membahayakan keimanan seseorang.
Yang paling pedih saat orang menjelang ajalnya adalah rasa haus yang membakar hatinya, pada sat itu setan berkesempatan untuk menghilangkan Iman orang Mukmin, setan datang didekat kepala dengan membawa semangkuk air, kemudian setan menggerakkan mangkuk tersebut di hadapan orang Mukmin tadi. Orang Mukmin tsb berkata : "Berilah aku air''. Ia tidak tahu bahwa yang membawa air itu adalah setan. Kemudian setan berkata:'' Katakan, bahwa tidak ada yang menciptakan alam ini. Setelah itu akan aku berikan air inikepadamu''. Jika orang itu dalam keberuntungan dan kuat imannya maka tidak akan menjawab dan mengucapkan perintah setan itu. Kemudian setan datang lagi datang lagi dari arah kaki -gerakkan mangkuk berisi air dan orang Mukminpun berkata : ''Berilah aku air'', kemudian setan menjawab: ''katakan dulu, bahwa Rasul itu pembohong. Setelah itru aku berikan air ini kepadamu''. Dan barang siapa yang celaka, ia akan menjawab perintah sesat tersebut, karena tidak sabar menahan rasa hausnya, kemudian matilah orang yang tadinya Mukmin itu dalam keadaan kafir.
Sebaliknya orang yang beruntung ia tidak akan mengikuti perintah setan tersebut, karena dia tahu bahwa yang datang adalah setan yang mengajak dirinya kearah kekufuran dan kesesatan diakhir hayatnya itu.
Apabila telah dekat dengan kematian, maka diri seorang hamba dibagi menjadi lima bagian , yaitu : 1). Hartanya untuk Ahli Waris. 2). Ruhnya untuk Malaikan maut. 3). Dagingnya untuk makanan ulat, tulangnya untuk tanah. 4). Kebaikannya untuk Musuhnya. 5). Setan untuk mencopot Imannya. ( Manshur bin Ammar).
Kalau bagian yang ke 1 s/d 4 diatas boleh boleh saja, namun untuk bagian yang ke 5 yaitu ''setan mencopot Imannya'' jangan sampai terjadi, karena hilangnya iman berarti berpisah dari Agama Tauhid sedang pisahnya Ruh dari Jasad tidak berarti ia berpisah dengan Tuhannya. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi setelah ia berpisah dengan Ruhnya, kecuali Allah. Maka celakalah jika imannya sampai lepas disaat ruhnya berpisah dari jasadnya.
Serang terbukalah sudah pertanyaan kenapa pada saat menjelang ajal seseorang harus ditemani guna memberikan bimbingan untuk selalu mengingat dan melakukan Shahadat guna melawan ajakan setan yang sengaja merobek iman seorang Mukmin akar keluar dari agama Tauhid.
Semoga Bermanfaat
disarikan dari Mamah dan Aa' indosiar
No comments:
Post a Comment