Adapun mengobati sakit takabur hukumnya adalah fardhu 'ain (wajib bagi setiap individu). Sedang obatnya itu ada dua macam yaitu:
1. Obat takabur itu dengan ilmu, yaitu ingin mengetahui dirinya dan mengetahui Tuhannya. Karena sesungguhnya jika dia mengetahui Tuhannya dengan benar-benar, maka akan mengetahui kehinaan dirinya, yaitu mulanya dari sperma yang keji, dan orang merasa jijik jika melihatnya yang keluar dari tempat jalan kencing dari bapak dan ibunya. Setelah itu menjadi darah yang kental, lalu menjadi daging yang kental dan menjijikan, dan setelah wujud, dia tidak terlepas dari sifat hina yang terpaksa seperti sakit keras. Itu semua menjadi alamat kita hina yang kemudian meninggal, lalu membusuk, hancur jadi bangkai dan sama merasa jijik orang yang melihatnya. Kemudian menjadi kotoran ulat dan belatung pemakan bangkai, lalu menjadi lumpur tanah seperti asal mulanya manusia yang mulanya dari lumpur. Kemudian dihidupkan dengan maksud supaya diadili dosa-dosanya. Seperti kamu punya kesalahan terhadap penguasa (raja/presiden) dengan ketentuan akan kena pukulan seribu kali atau akan dibuang (ditahan, atau dikucilkan di tempat khusus) atau akan dimasukkan penjara, padahal dia belum diadili. Apakah Anda berani sombong terhadap orang-orang yang ada di penjara semua dan apakah Anda senang-senang padahal Anda belum tentu diampuni atau tidak diampuni. Begitu pula kita semua berada dipenjara, karena dunia itu tempat penjaranya orang Mu'min. Belum tentu (di akhirat) Anda diampuni dosanya atau tidak. Maka orang yang masih dalam perkara ini (serba tidak menentu) dan dalam kondisi sangat susah ini (karena di dalam penjara, ya'ni dunia ini), maka tidak selayaknya untuk sombong-sombong dan senang-senang.
2. Adapun obat takabbur yang kedua yaitu dengan beramal, yaitu bertindak seperti yang dilakukan oleh orang yang tawadhu (rendah hati), seperti prilakunya para shahabat dan para ulama terdahulu.
Adapun takabbur karena ilmu dan amal itu adalah sebesar-besarnya takabbur, sebab keduanya tidak rusak disebabkan mati. Maka dari itu sangat sulit sembuh dari takabbur orang yang takabbur karena ilmu dan amal. Maka jika difikir dengan aqal yang sempurna, maka diketahuilah bahwa anjing dan babi lebih baik dari orang alim dan ahli ibadah. Anjing dan babi jika mati akan menjadi debu (tak dimintai tanggung-jawab). Sedangkan orang alim dan ahli ibadah jika meninggal akan ditanya dan dihisab dan belum tentu selamat. Belumkah Anda mengetahui cerita Qarun dan Bal'am, keduanya itu orang alim dan ahli ibadah dan keduanya menjadi penghuni neraka, seperti yang telah disebutkan di dalam Al-Qur'an. Maka ada anjing dan babi yang lebih utama daripada Qarun dan Bal'am dengan nash di dalam Qur'anul 'Aziz. (Dari Kitab Munjiyat)
sumber: Ditulis pada 20 Nopember, 2008 oleh artikelislami
No comments:
Post a Comment