Thursday, August 28, 2008

Jika Allah Menarik Perhatian Kita

Dikisahkan, seorang mandor bangunan yang sedang bekerja di sebuah gedung bertingkat, suatu ketika ia ingin menyampaikan pesan penting kepada tukang yang sedang bekerja di lantai bawahnya. Mandor ini berteriak-teriak memanggil seorang tukang bangunan yang sedang bekerja di lantai bawahnya, agar mau mendongak ke atas sehingga ia dapat menjatuhkan catatan pesan. Karena suara mesin-mesin dan pekerjaan yang bising, tukang yang sedang bekerja di lantai bawahnya tidak dapat mendengar panggilan dari sang Mandor. Meskipun sudah berusaha berteriak lebih keras lagi, usaha sang mandor tetaplah sia-sia saja.
Akhirnya untuk menarik perhatian, mandor ini mempunyai ide melemparkan koin uang logam yang ada di kantong celananya ke depan seorang tukang yang sedang bekerja di lantai bawahnya. Tukang yang bekerja dibawahnya begitu melihat koin uang di depannya, berhenti bekerja sejenak kemudian mengambil uang logam itu, lalu melanjutkan pekerjaannya kembali. Beberapa kali mandor itu mencoba melemparkan uang logam, tetapi tetap tidak berhasil membuat pekerja yang ada di bawahnya untuk mau mendongak keatas.
Tiba-tiba mandor itu mendapatkan ide lain, ia kemudian mengambil batu kecil yang ada di depannya dan melemparkannya tepat mengenai seorang pekerja yang ada dibawahnya. Karena merasa sakit kejatuhan batu, pekerja itu mendongak ke atas mencari siapa yang melempar batu itu. Kini sang mandor dapat menyampaikan pesan penting dengan menjatuhkan catatan pesan dan diterima oleh pekerja dilantai bawahnya.
Sahabat yang baik, untuk menarik perhatian kita manusia sebagai hambaNya, Allah seringkali menggunakan cara-cara yang menyenangkan, maupun kadangkala dengan pengalaman-pengalaman yang menyakitkan. Allah seringkali menjatuhkan "koin uang" atau memberikan kemudahan rejeki yang berlimpah kepada kita manusia, agar mau mendongak keatas, mengingatNya, menyembah-Nya, mengakui kebesaran-Nya dan lebih banyak bersyukur atas rahmat-Nya.
Tuhan seringkali memberikan begitu banyak berkat, rahmat dan kenikmatan setiap harinya kepada kita manusia, agar kita mau menengadah kepada-Nya dan bersyukur atas karunia-Nya. Namun, sayangnya seringkali hal itu tidak cukup membuat kita manusia untuk mau mendongak keatas, mengingat kebesaran-Nya, menengadah kepada-Nya, mengagungkan nama-Nya dan bersyukur atas rahmat-Nya.
Karena itu, kadang-kadang Tuhan menggunakan pengalaman-pengalaman menyakitkan, seperti musibah, kegagalan, rasa sakit, kelaparan dan berbagai pengalaman menyakitkan lainnya untuk menarik perhatian manusia agar mau mendongak keatas. Menarik perhatian untuk mau menengadah kepada-Nya, menyembah kepada-Nya, mengakui kebesaran-Nya dan bersyukur atas rahmat-Nya.
Dengan demikian, pengalaman-pengalaman menyakitkan yang kadang kala diterima manusia, hendaknya diterima sebagai peringatan dari Tuhan untuk menarik perhatian kita. Hendaknya hal itu membuat kita semakin mempererat hubungan dengan Allah atau "habl min Allah." Hendaknya hal itu mengajarkan kita untuk mengakui kebesaran dan kekuasaan Allah, dan menyadarkan kita adalah makhluk-Nya yang sangat lemah dan tidak berdaya.
Sahabat yang baik, sudah begitu banyaknya rahmat dan berkah Allah senantiasa mengalir setiap detiknya kepada kita semua manusia. Seperti memiliki pekerjaan yang baik, memiliki kesehatan yang kita rasakan, kelengkapan panca indra yang menopang kehidupan kita, mendapatkan rejeki yang kita nikmati setiap hari, keluarga yang bahagia yang kita miliki dan lain sebagainya. Semua itu sesungguhnya adalah rahmat dan berkah dari Allah SWT yang tak ternilai harganya.
Kini apakah Anda akan segera menengadahkan wajah kepada-Nya, ataukah menunggu Allah menjatuhkan "batu" kepada kita ?.
SEMOGA BERMANFAT !

Tuesday, August 26, 2008

Impian Seorang Mahasiswi Lansia 87 Tahun

Hari pertama kuliah di kampus, profesor memperkenalkan diri dan menantang kami untuk berkenalan dengan seseorang yang belum kami kenal. Saya berdiri dan
melihat sekeliling ketika sebuah tangan lembut menyentuh bahu saya. Saya menengok dan mendapati seorang wanita tua, kecil, dan berkeriput, memandang dengan
wajah yang berseri-seri dengan senyum yang cerah. Ia menyapa,
"Halo anak cakep. Namaku Rose. Aku berusia delapan puluh tujuh. Maukah kamu memelukku? " Saya tertawa dan dengan antusias menyambutnya,
"Tentu saja boleh!". Dia pun memberi saya ! pelukan yang sangat erat.

"Mengapa kamu ada di kampus pada usia yang masih begitu muda dan tak berdosa seperti ini?" tanya saya berolok-olok. Dengan bercanda dia menjawab,
"Saya di sini untuk menemukan suami yang kaya, menikah, mempunyai beberapa anak, kemudian pensiun dan bepergian."

"Ah yang serius?" pinta saya. Saya sangat ingin tahu apa yang telah memotivasinya untuk mengambil tantangan ini di usianya.
"Saya selalu bermimpi untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan kini saya sedang mengambilnya! " katanya. Setelah jam kuliah usai, kami berjalan menuju kantor
senat mahasiswa dan berbagi segelas chocolate milkshake. Kami segera akrab.
Dalam tiga bulan kemudian, setiap hari kami pulang bersama-sama dan bercakap-cakap tiada henti. Saya selalu terpesona mendengarkannya berbagi pengalaman
dan kebijaksanaannya. Setelah setahun berlalu, Rose menjadi bintang kampus dan dengan mudah dia berkawan dengan siapapun. Dia suka berdandan dan segera
mendapatkan perhatian dari para mahasiswa lain. Dia pandai sekali menghidupkannya suasana.

Pada akhir semester kami mengundang Rose untuk berbicara di acara makan malam klub sepak bola kami. Saya tidak akan pernah lupa apa yang diajarkannya pada
kami. Dia diperkenalkan dan naik ke podium. Begitu dia mulai menyampaikan pidato yang telah dipersiapkannya, tiga dari lima kartu pidatonya terjatuh ke
lantai. Dengan gugup dan sedikit malu dia bercanda pada mikrofon. Dengan ringan berkata,
"Maafkan saya sangat gugup. Saya sudah tidak minum bir. Tetapi wiski ini membunuh saya. Saya tidak bisa menyusun pidato saya kembali, maka ijinkan saya
menyampaikan apa yang saya tahu."

"Kita tidak pernah berhenti bermain karena kita tua. Kita menjadi tua karena berhenti bermain. Hanya ada rahasia untuk tetap awet muda, tetap menemukan
humor setiap hari. Kamu harus mempunyai mimpi. Bila kamu kehilangan mimpi-mimpimu, kamu mati. Ada banyak sekali orang yang berjalan di sekitar kita yang
mati namun mereka tak menyadarinya. "

"Sungguh jauh berbeda antara menjadi tua dan menjadi dewasa. Bila kamu berumur sembilan belas tahun dan berbaring di tempat tidur selama satu tahun penuh,
tidak melakukan apa-apa, kamu tetap akan berubah menjadi dua puluh tahun. Bila saya berusia delapan puluh tujuh tahun dan tinggal di tempat tidur selama
satu tahun, tidak melakukan apapun, saya tetap akan menjadi delapan puluh delapan tahun. Setiap orang pasti menjadi tua. Itu tidak membutuhkan suatu keahlian
atau bakat. Tumbuhlah dewasa dengan selalu mencari kesempatan dalam perubahan."

"Jangan pernah menyesal. Orang-orang tua seperti kami biasanya bukan menyesali apa yang telah diperbuatnya, tetapi lebih menyesali apa yang tidak kami perbuat.
Orang-orang yang takut mati adalah mereka yang hidup dengan penyesalan."

Rose mengakhiri pidatonya dengan bernyanyi "The Rose". Dia menantang setiap orang untuk mempelajari liriknya dan menghidupkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Akhirnya Rose meraih gelar sarjana yang telah diupayakannya sejak beberapa tahun lalu. Seminggu setelah wisuda, Rose meninggal dunia dengan damai. Lebih
dari dua ribu mahasiswa menghadiri upacara pemakamannya sebagai penghormatan pada wanita luar biasa yang mengajari kami dengan memberikan teladan bahwa
tidak ada yang terlambat untuk apapun yang bisa kau lakukan. Ingatlah, menjadi tua adalah kemestian, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan.

* * * * *
Sediakan waktu untuk berpikir, agar selalu mendapat yang terbaik.
Sediakan waktu untuk bermain, itulah rahasia awet muda.
Sediakan waktu untuk membaca, itulah landasan hikmat & kebijaksanaan.
Sediakan waktu untuk berteman, itulah jalan menuju keharmonisan.
Sediakan waktu untuk bermimpi, itulah yang membawa anda ke bintang.
Sediakan waktu untuk mencintai dan dicintai, itulah hak istimewa Tuhan.
Sediakan waktu untuk melihat sekeliling anda, hari anda terlalu singkat untuk mementingkan diri sendiri.
Sediakan waktu untuk bekerja, itulah sumber kebahagiaan.
Sediakan waktu untuk tertawa, itulah musik jiwa.
Sediakan waktu untuk Tuhan, sehingga setelah meninggal menemukan tempat terbaik.
__._,_.___

Monday, August 25, 2008

sharing: mengenai merokok


----- Original Message -----
From: "Condro Aris" <condro.aris@gmail.com>
Sent: Monday, August 25, 2008 7:25 AM
Subject: [muhibbun_naqsybandi] sharing: mengenai merokok



Assalamu'alaikum wr wb
Malam ini saya coba menulis mengenai merokok, imam syafi-i secara
tegas mengharamkan rokok, begitu pula guru kita tercinta, maulana
syech nazim dan maulana syech hisyam. Rokok adalah salah satu
perangkap setan, maka Tinggalkanlah,
begitulah yang sering disampaikan beliau.
Sebagaimana MSN & MSH yang menghantarkan ajaran baginda mulia nabi
besar Muhammad SAW, beliau tidak akan memelintirkan / membelokkan
ajaran mulia yang sudah diAmanahkan kepadanya, sepantasnyalah apa yang
guru kita perintahkan , kita tidak melanggarnya.
Ada seseorang yang mengatakan kepada saya, :"kita tidak bisa mengikuti
langsung kepada syech nazim, karena ada murid naqshbandy yang
merokok.", maka saya ibaratkan demikian :-->Jika Nabi Muhammad SAW
melarang khamr, maka MSN/MSH juga akan menghindarinya, dan menyuruh
seluruh muridnya untuk menjauhi hamr, sangat tidak mungkin jika
baginda nabi muhammad saw melarang hamr, kemudian guru kita justru
meminumnya, dan membiarkan muridnya meminumnya.

Namun, sebaiknya kita tidak berburuk sangka kepada seseorang Ulama
yang merokok, karena saya memiliki sebuah cerita mengenai pengalaman
saya pribadi.
Sebelum saya mengenal naqsbandy dan menjadi pengikut MSN&MSH, saya
telah berguru terhadap seorang Ulama di jawa tengah(sekarang beliau
telah tiada). singkat cerita:" suatu hari saya bertanya kepada guru
saya kenapa beliau merokok, sementara beliau sangat keras melarang
saya untuk merokok?,saat itu beliau hanya tersenyum dan berkata:"
sudah ikuti saja apa yang aku perintahkan, yang jelas Alloh sangat
tidak suka terhadap perokok, lihatlah sebuah hadist, ketika Rosululloh
SAW melarang orang habis makan bawang(bumbu masak) pergi sholat
berjamah dimasjid kecuali dia harus bersiwak terlebih dahulu, rokok
itu baunya lebih tajam daripada bawang, urusanku merokok adalah antara
aku dan Alloh..". saat itu saya hanya terdiam, yang saya ketahui,
walaupun guru saya perokok, bau nafasnya dan keringatnya selalu
tercium wangi, sehingga ketika beliau mengibaskan sorbannya, wanginya
menyebar disekitarnya.
Suatu hari(6tahun yang lalu), hari jumat saya mengantarkan beliau
untuk ke magelang, didalam perjalanan, ban sepeda motorku bocor,
sementara jam sudah menunjukan jam 11,
Maka beliau memerintahkanku untuk sholat jum'at, sedang guru saya akan
menjaga motor yang sedang ditambal. Perintah guruku saya tolak, saya
berkata:" bukankah kita ini musafir, sehingga halal untuk mengganti
sholat ini diwaktu ashar?, maka ijinkan saya disini mengikuti anda."
Guruku hanya tersenyum waktu itu.
Pukul 16:00 saya sampai magelang, saat itu Abbah(panggilanku terhadap
guru saya) turun dirumah salah satu muridnya, dan saya pergi ke
masjid untuk melakukan sholat.
Ketika itu saya bertemu dengan teman saya yang mengabarkan bahwa
jum'at tadi, sholat jum'at dipimpin oleh Abbah,padahal waktu itu Abbah
sedang bersama saya.
Saat itu juga saya menemui Abbah untuk menanyakan hal itu, setelah
saya dapat menemui beliau, Abbah mengatakan:"maka ketahuilah, jangan
kamu pernah membantah apa yang aku perintahkan, dan jangan coba
memikirkan dengan pikiranmu mengenai apa yang aku perbuat."
Saat itu saya diberi pelajaran banyak mengenai rokok, sungguh rokok
adalah sesuatu yang haram, membuat orang berhalusinasi, merusak tubuh,
dan mengganggu ketertiban umum. Saat itu saya disuruh membedakan rokok
dalam merk yang sama, rokok satu saya pegang dan rokok satunya yang
dipegang Abbah, keduanya diberikan kepada saya , ketika dihisap, rokok
milik Abbah berbau wangi, dan asapnya tidak membuat batuk orang
disekitarnya,serta rasanya kosong, seperti tidak ada asap, sedang
rokok yang saya pegang baunya tidak enak, serta membuat batuk...
Abbah menyatakan, jika dirinya merokok adalah karena untuk menghormati
tamu-tamu dan orang yang merokok, namun dalam sela candaanya beliau
berkata" janggutku ini tidak mau tumbuh, tidak ada mainan, ya rokok
ini mainannya...hehehe..",
Jika kita sanggup melakukan hal demikian itu, maka silahkan saja
merokok, jika tidak maka janganlah merokok(yang jelas bagi kita kaum
awam, kita tidak dapat melakukanya, dan. Rokok sangatlah dilarang).
Tulisan ini bertujuan, agar Orang yang merokok segera berhenti
merokok, dan yang tidak merokok agar menghormati orang yang merokok,
karena siapa tahu dia adalah waliyulloh yang kita tidak
ketahui........waAllahu a'lam bishowab.

Ada seorang habib(al-habsy) dikota pemalang, setiap malam selalu
berkumpul dengan orang2 untuk mabuk-mabukan, suatu saat saya bertanya
kepadanya:" ya sayyidi, ya habib, tolong jelaskan kepada saya mengenai
apa yang kamu lakukan itu?
Beliau tertawa dan menjawab:" jika bukan kamu yang bertanya, aku tidak
akan menjawabnya,..SSSSssttt...awas,(kemudian ia berbisik kepadaku)
jangan katakan hal ini kepada orang2 disekitarku ya, sesungguhnya
ketika aku tuangkan minuman ini kedalam gelasku, atas ijin Allah,
sebelum air ini menyentuh gelas, seorang malaikat telah membuangnya,
dan menggantikan air minuman keras ini dengan air Teh,(subhanallah..),
hanya cara inilah aku dapat masuk kedalam komunitas mereka, dan
mengajak agar mereka kembali kepada Allah.
Semoga cerita ini dapat diambil pelajaran bagi kita semua.


Wassalamualaikum wr wb.

------------------------------------

kumpulan mutiara nasihat Sultan Awliya Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani qs dan Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani qs dirangkum dalam blog
www.muhibbunnaqsybandi.blogspot.comYahoo! Groups Links

Wednesday, August 13, 2008

Hati-hati dengan Prasangka kita

Di ruang tunggu sebuah bandara, seorang ibu muda terlihat tengah menunggu pesawat yang akan menerbangkan dirinya. Karena harus menunggu cukup lama, ia memutuskan untuk membeli buku untuk dibaca. Ia juga membeli sebungkus biskuit, sekadar untuk camilan dirinya disaat menunggu pesawat.


Ia kemudian duduk di salah satu kursi di ruang tunggu vip. Sambil bersandar, ia mulai membuka dan membaca buku yang dipegangnya. Di kursi sebelah, yang hanya dipisahkan oleh sebuah meja kecil yang diatasnya tersaji sebungkus biskuit, duduklah seorang pria. Pria tsb terlihat mulai membaca majalah. Ketika ibu muda mengambil sepotong biskuit dari bungkusan yang terletak di atas meja, pria tsb mengambil sepotong juga. Si ibu muda merasa terganggu dengan perbuatan pria tsb, namun ia diam saja.


Ia hanya bergumam: ? Huh ....menyebalkan! Ingin rasanya kutampar saja mukanya !?
Setiap ibu muda tsb mengambil sepotong biskuit, pria tsb juga melakukan hal yang sama, sambil tersenyum kepada si ibu muda. Perbuatan pria tsb benar-benar mengundang geram si ibu muda ...! Namun si ibu muda tidak bereaksi apa-apa, ia hanya menyimpan kedongkolan didalam dada.
Ketika biskuit tersisa satu potong, si ibu muda bergumam: ? Coba saya ingin lihat apa yang akan dilakukannya...!?


Kemudian si pria membelah biskuit tsb. Ia mengambil separoh dan mempersilakan si ibu muda untuk menikmati yang separohnya lagi... Benar-benar keterlaluan .....!
Kini, kekesalan si ibu muda benar-benar memuncak!
Ia segera mengemasi barang-barangnya dan meninggalkan tempat duduk tsb, pindah ke ruang keberangkatan ( boarding room ).


Ketika ibu muda duduk didalam pesawat, ia membuka tas jinjingnya untuk mengambil kacamata.
Betapa terkejutnya dia ...... Ternyata bungkusan biskuit miliknya ada di dalam tas jinjing, masih utuh ...!
Ia kini menyesal, ... Dan benar-benar merasa malu!
Ia merasa bersalah.
Ia mengira bahwa biskuit yang dimakan tadi adalah miliknya
.... Ternyata bukan!
Pria tadi membagi biskuit antara dirinya dan si ibu muda tanpa merasa marah, tenganggu atau pun merasa rugi ...
.... Sementara si ibu muda merasakan sebaliknya.
Ia merasa bahwa biskuit tsb adalah miliknya yang telah diserobot oleh pria tsb, dan menyangka betapa si pria tsb telah berbuat kurang ajar kepada dirinya.

KAWAN,
ADA TIGA HAL YANG TIDAK DAPAT DIRAIH KEMBALI
...
1. Kata-kata... ...setelah diucapkan!
2. Kesempatan... ... setelah berlalu!
3. Waktu... ...setelah beranjak pergi!

Sunday, August 03, 2008

Pengemis Yahudi dan Rasulullah SAW

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?

Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja.
Apakah Itu?, tanya Abubakar RA. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA.

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya.
Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik, Siapakah kamu?
Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).
Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si pengemis buta itu.

Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah.
Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu,
Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata,
Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia....


Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.

Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah SAW?
Atau adakah setidaknya niatan untuk meneladani beliau?
Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq.

Kalaupun tidak bisa kita meneladani beliau seratus persen, alangkah baiknya kita berusaha meneladani sedikit demi sedikit, kita mulai dari apa yang kita sanggup melakukannya.

Sadaqah Jariah salah satu dari nya mudah dilakukan, pahalanya?
MasyaAllah.. ..macam meter taxi...jalan terus.

Sadaqah Jariah - Kebajikan yang tak berakhir.

1. Berikan al-Quran pada seseorang, dan setiap dibaca, Anda mendapatkan hasanah.

2. Sumbangkan kursi roda ke RS dan setiap orang sakit menggunakannya, Anda dapat hasanah.

4. Bantu pendidikan seorang anak.

5. Ajarkan seseorang sebuah do'a. Pada setiap bacaan do'a itu, Anda dapat hasanah.

6. Bagi CD Quran atau Do'a.

7. Terlibat dalam pembangunan sebuah mesjid.

8. Tempatkan pendingin air di tempat umum.

9. Tanam sebuah pohon. Setiap seseorang atau binatang berlindung dibawahnya, Anda dapat hasanah.

10. Bagikan Artikel ini dengan orang lain. Jika seseorang menjalankan salah satu dari hal diatas, Anda dapat hasanah sampai hari Qiamat.

Aminnnnnn...

Friday, August 01, 2008

KEKUATAN SEBUAH DOA

Seorang ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke dalam sebuah supermarket. Dengan sangat terbata-bata dan dengan bahasa yang sopan ia memohon agar diperbolehkan mengutang.
Ia memberitahukan bahwa suaminya sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja. Ia memiliki tujuh anak yang sangat membutuhkan makan. Pemilik supermarket, mengusir dia keluar. Sambil terus
menggambarkan situasi keluarganya, si ibu terus menceritakan tentang keluarganya.
"Tolonglah, Pak, Saya janji akan segera membayar setelah aku punya uang."
Si Pemilik Toko tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut. "Anda tidak
mempunyai kartu kredit, anda tidak mempunyai garansi," alasannya.
Di dekat counter pembayaran, ada seorang pelanggan lain, yang dari awal mendengarkan percakapan tadi. Dia mendekati keduanya dan berkata: "Saya akan bayar semua yang diperlukan Ibu ini."
Karena malu, si pemilik toko akhirnya mengatakan, "Tidak perlu, Pak. Saya sendiri akan memberikannya dengan gratis. Baiklah, apakah ibu membawa daftar belanja?"
"Ya, Pak. Ini," katanya sambil menunjukkan sesobek kertas kumal.
"Letakkanlah daftar belanja anda di dalam timbangan, dan saya akan memberikan gratis belanjaan anda sesuai dengan berat timbangan
tersebut." Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, Si Ibu menundukkan kepala sebentar, menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut, lalu dengan kepala tetap tertunduk, meletakkannya ke dalam timbangan. Mata Si pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat ke bawah. Ia menatap pelanggan yang tadi menawarkan si ibu tadi sambil berucap kecil, "Aku tidak percaya pada yang aku lihat." Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum. Lalu, si ibu kumal tadi mengambil barang-barang yang diperlukan, dan disaksikan oleh
pelanggan baik hati tadi, si Pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi timbangan yang lain.
Jarum timbangan tidak kunjung berimbang, sehingga si ibu terus mengambil
barang-barang keperluannya dan si pemilik toko terus menumpuknya pada
timbangan, hingga tidak muat lagi.
Si Pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa.
Karena tidak tahan, si pemilik toko diam-diam mengambil sobekan kertas
daftar belanja si Ibu kumal tadi. Dan ia-pun terbelalak. Di atas kertas
kumal itu tertulis sebuah doa pendek:
"Ya Tuhan, Hanya Engkau yang tahu apa yang hamba perlukan. Hamba
menyerahkan segalanya ke dalam tanganMu."
Si Pemilik Toko terdiam.
Si Ibu berterimakasih kepadanya, dan meninggalkan toko dengan belanjaan
gratisnya. Si pelanggan baik hati bahkan memberikan selembar uang
kepadanya. Si Pemilik Toko kemudian mencek dan menemukan bahwa timbangan
yang dipakai tersebut ternyata rusak.
Ternyata memang hanya TUHAN yang tahu bobot sebuah doa.
KEKUATAN SEBUAH DOA
Segera setelah anda membaca cerita ini, ucapkanlah sebuah doa. Hanya itu
saja. Stop pekerjaan anda sekarang juga dan ucapkan sebuah doa. Lalu,
kirimkan cerita ini kepada setiap orang atau sahabat yang Anda kenal.
Biarlah Tali silatuhrahmi ini tidak terputus, karena
"DOA ADALAH HADIAHTERBESAR DAN TERINDAH YANG KITA TERIMA. Tanpa biaya,
tetapi penuh daya guna."