Tuesday, April 22, 2008

Keajaiban Sodaqoh

Ketika ada seorang sedang berjalan di sebuah padang yang luas tak berair, tiba-tiba dia mendengar suara dari awan (mendung), Siramilah kebun si fulan! maka awan iu menepi (menjauh) lalu mengguyurkan airnya di tanah bebatuan hitam. Ternyata ada saluran air dari saluran-saluran itu yang telah penuh dengan air. Maka ia menelusuri (mengikuti) air itu. Ternyata ada seorang laki-laki yang berada di kebunnya sedang mengarahkan air dengan cangkulnya. Kemudian dia bertanya, Wahai hamba Alloh, siapakah nama anda? dia menjawab, Fulan.
Sebuah nama yang didengar dari awan tadi. Kemudian orang itu balik bertanya, Mengapa anda menenyakan namaku? dia menjawab, Saya mendengar suara dari awan yang ini adalah airnya, mengatakan Siramilah kebun si fulan! yaitu nama anda. Maka apakah yang telah anda kerjakan dalam kebun ini?. Dia menjawab, Karena anda telah mengatakan hal ini maka akan saya ceritakan bahwa saya memperhitungkan (membagi) apa yang dihasilkan oleh kebun ini; sepertiganya saya sedekahkan; sepertiganya lagi saya makan bersama keluarga dan sepertiganya lagi saya kembalikan lagi ke kebun (ditanam kembali). HR. Imam Muslim no.2984.
Berkata Imam Nawawi : Hadits itu menjelaskan tentang keutamaan bersedekah dan berbuat baik kepada orang-orang yang miskin dan orang-orang dalam perjalanan. Juga keutamaan seorang yang makan dari hasil usahanya sendiri, termasuk keutamaan memberi nafkah kepada keluarga. (Kunci-kunci Rizki Menurut Al Qur an & As Sunnah hal.75).
Berkata Muhammad bi Hamid Abdul wahhab, Pelajaran yang dapat di petik dari hadits ini adalah Keutamaan bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan , anjuran untuk berbuat baik kepada fakir miskin dan anak-anak terlantar , dan Alloh mencintai orang yang hidupnya seimbang, dia mau menginfakkan sebagian hartanya kepada yang berhak menerimanya (61 Kisah Pengantar Tidur, hal.59-60).
Berkata Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad mengomentari hadits di atas: (Hadits ini) termasuk dari (contoh) pengaruh-pengaruh yang baik, yang diperoleh dari sedekah dan berbuat baik kepada orang-orang miskin . (Atsarul Ibadat Fi Hayatil muslim, hal.23).